Kajian Tauhid Kitab Tsalatsatul Ushul (Pertemuan 34) : Dan Termasuk dari Tanda-Tanda Kebesaran-Nya adalah Malam dan Siang

Dan termasuk dari tanda-tanda kebesaran-Nya adalah malam dan siang


KAJIAN TAUHID

Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(Tiga Landasan Utama)
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab _رحمه الله تعالى_
Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin _رحمه الله_



بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:

Saudaraku seiman, semoga rahmat Allah dilimpahkan untukku dan untuk kalian semua. Amin.

Akhawati fillah, kita lanjutkan kajian TAUHID, masih pada ushul yang pertama, yakni MENGENAL ALLAH.

Kita kembali pada MATAN KITAB (isi kitab):

:والدليل قوله تعالى
ومن آياته الليل والنهار والشمس والقمر لا تسجدوا للشمس ولا للقمر  واسجدوا لله الذي خلقهن إن كنتم إياه تعبدون

"Dalilnya firman Allah ta'ala, "Dan termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari dan jangan pula kepada bulan, tetapi sujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu benar-benar hanya kepada-Nya beribadah." (QS. Fushshilat: 37)

SYARAH/PENJELASAN

Yakni dalil yang menunjukkan bahwa
malam dan
siang
matahari dan
bulan,
semua itu merupakan AYAT-AYAT (tanda-tanda) kebesaran Allah azza wajalla.

Allah ta'ala berfirman,

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ

"Dan termasuk dari tanda-tanda kebesaran-Nya adalah malam dan siang." (QS. Fushshilat: 37)

Yakni termasuk tanda-tanda yang jelas yang menerangkan terhadap apa yang ditunjukkannya (yakni untuk mengenal Allah azza wajalla) adalah adanya 
malam dan siang.
Baik pada wujud keduanya maupun keadaan keduanya yang silih berganti, juga segala yang Allah kaitkan pada keduanya berupa maslahat-maslahat hamba-hamba-Nya maupun perubahan-perubahan kondisi mereka.

Begitu pula
matahari dan bulan
pada wujud, peredaran, dan keteraturan keduanya, serta apa yang didapatkan dari keduanya berupa kemaslahatan para hamba maupun untuk menyingkirkan kemudharatan dari mereka.

Kemudian Allah ta'ala MELARANG para hamba untuk bersujud kepada matahari ataupun bulan, meskipun keduanya memiliki kedudukan yang penting untuk manusia, karena keduanya (matahari dan bulan) 
tidak berhak untuk diibadahi,
karena keduanya makhluk (yang diciptakan).

Dan yang berhak untuk diibadahi hanyalah Allah ta'ala yang telah menciptakan matahari dan bulan. 

Selesai syarah

Kita Kembali kepada MATAN 


Bersambung insya Allah

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 26 Muharram 143 8 H / 27 Oktober 2016.


Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab hari Kamis dan Jum'at pekan pertama bulan depan.

Barakallahu fikunna


Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:

Website 
      ● http://www.nisaa-assunnah.com
      ● http://annisaa.salafymalangraya.or.id

Channel Telegram
      ● http://tlgrm.me/nisaaassunnah
      ● http://tlgrm.me/tsalatsatulushul
  


Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama