Kitab Fiqh Al Mar'atul Muslimah (Pertemuan 142)




Pertemuan 142

KAJIAN FIKIH

Dari kitab:
Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah

Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:

MUHADDITSUN ➛ مُحَدِّثُون
➠ Yaitu orang yang diberi ilham untuk memahami sesuatu yang berada di atas kebenaran. Itulah Umar ibnul Khaththab رضي الله عنه. 

Ketika Umar رضي الله عنه melakukan sujud tilawah dengan terang-terangan di atas mimbar dan di hadapan para sahabat,  di kesempatan yang lain beliau tidak sujud tilawah, dan tidak ada satupun dari para sahabat yang mengingkari perbuatan Umar رضي الله عنه,  hal ini menunjukkan bahwa sujud tilawah itu bukan wajib.

Adapun Nabi صلى الله عليه وسلم beliau sujud tilawah ketika melewati ayat Sajdah, dan apa yang dilakukan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم dalam rangka untuk beribadah menjadi sebab dihukumi 'sunnah', bukan wajib, kecuali jika beliau tetapkan dengan perintah, atau ada keterangan bahwa beliau perintahkan, atau yang serupa dengan itu dari qarinah-qarinah yang menunjukkan bahwa itu wajib, adapun hanya karena perbuatan beliau, maka ini dihukumi sunnah.

Telah diriwayatkan bahwa Ibnu Umar رضي الله عنهما berkata,

كان النبي صلى الله عليه وسلم يقرأ علينا السورة فيها السجدة، فيسجد ونسجد معه، حتى ما يجد أحدنا موضعا لجبهته.

"Nabi صلى الله عليه وسلم pernah membaca surah untuk kami di dalamnya ada ayat Sajdah, maka beliau sujud dan kamipun ikut sujud bersama beliau, sehingga salah seorang dari kami tidak mendapati tempat untuk meletakkan dahinya (bersujud)."

➠ Yakni mereka semua ikut sujud sehingga berdesak-desakan, karena mereka dekat dengan Nabi صلى الله عليه وسلم,  sedangkan untuk bersujud membutuhkan tempat yang lebih luas dari sekedar duduk, sehingga akhirnya sebagian mereka tidak mendapat tempat untuk meletakkan dahinya agar bisa bersujud.
➠ Ini menjadi dalil bahwa hukumnya sunnah, sebagaimana atsar Umar ibnul Khaththab رضي الله عنه sebelumnya.

SUNNAH PULA SUJUD TILAWAH BAGI  MUSTAMI'

Dalilnya adalah hadits Ibnu Umar dari bapaknya, yakni ketika para sahabat ikut sujud tilawah bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم. 

ADAPUN AS-SAMI' TIDAK DISUNNAHKAN UNTUK SUJUD TILAWAH. 

PERBEDAAN ANTARA AL-MUSTAMI' DENGAN AS-SAMI' ADALAH:
Bersambung insya Allah

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 18 Rajab 1439 H / 5 April 2018 M.

Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.

Barakallahu fikunna

#NAFiqih #NAFQ142
===================

Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website 
Channel Telegram
       ● http://t.me/nisaaassunnah

Nisaa` As-Sunnah

Lebih baru Lebih lama