◎ *🏘☕ SEHABIS KUMPUL-KUMPUL SAMA TEMAN ATAU KELUARGA; SANGAT BAIK JIKA BACA DOA KAFFARATUL MAJELIS 🏘☕*




*🏘☕ SEHABIS KUMPUL-KUMPUL SAMA TEMAN ATAU KELUARGA; SANGAT BAIK JIKA BACA DOA KAFFARATUL MAJELIS 🏘☕*

Dalam artian, masing-masing membaca sendiri-sendiri. Doanya pendek dan mudah dihafal. Datang dari hadits As-Sa'ib bin Yazid radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

ما من إنسانٍ يكونُ في مجلِسٍ ، فيقولُ حينَ يريدُ أن يقومَ : سبحانَكَ اللَّهمَّ وبحمدِكَ ، لا إلهَ إلَّا أنتَ ، أستغفرُكَ وأتوبُ إليكَ ، إلَّا غُفِرَ لهُ ما كانَ في ذلكَ المَجلِسِ

_"Tidak seorang pun yang *duduk di suatu majelis* kemudian dia membaca, 'Subhanakallahumma wa bihamdika, laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika'¹ *saat akan pergi*; melainkan bakal diampuni hal-hal yang terjadi di majelis tersebut."_ -SHAHIH- (Ash-Shahih Al Musnad, 369) HR. Ahmad (15729), Ath-Thahawi (Syarah Al Ma'ani, 6959)

¹ Artinya: _"Maha suci Engkau Ya Allah, dengan pujian yang tercurah pada-Mu. Tiada sesembahan yang haq selain Engkau. Aku beristighfar dan bertaubat pada-Mu."_

Dan layak jadi catatan, bahwa doa ini *tidak khusus* dibaca pada saat menutup kajian ilmu. Bahkan bersifat umum dalam semua kegiatan kumpul-kumpul.

Ada penjelasan bagus dari Al Allamah Ibnu Baaz rahimahullah berkenaan riwayat di atas:

فالسنة لمن قام من المجلس أن يقول هذا الكلام: سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك اللهم وأتوب إليك، سواء كان مجلس علم أو مجلسًا عاديًا للكلام والخوض في حاجات الناس.

السنة لمن قام من المجلس أن يقول هذا الكلام، فهو طابع على الخير، وكفارة لما قد يقع من اللغو في المجلس. وهذا الحديث كسائر الأحاديث المطلقة، يحمل على أنه كفارة لما يقع من الصغائر

"Disunnahkan bagi seseorang yang akan meninggalkan suatu majelis [ perkumpulan ] untuk membaca *'Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu² laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika'.*

Baik itu majelis ilmu atau *kumpul-kumpul ngobrol biasa* atau membicarakan seputar kemaslahatan orang-orang.

Disunnahkan bagi siapapun yang akan membubarkan diri dari majelis untuk membaca dzikir ini. Ia berfungsi *sebagai segel kebaikan sekaligus penghapus dosa* terhadap ucapan buruk yang mungkin terjadi  saat di majelis.

Hadits ini persis sebagaimana hadits-hadits lain yang bersifat mutlak; yaitu dibawa pada makna penghapus dosa-dosa kecil." ( https://binbaz.org.sa/fatwas/15808/الحكم-على-حديث-كفارة-المجلس )

² Boleh pakai asyhadu boleh juga tidak. Dua-duanya terdapat dalam riwayat yang shahih. Baca lebih lengkap dalam Dzakhirotul 'Uqba fi Syarh Al Mujtaba, XV/364-368.

✉ PESAN SAJA

• Mari menghafalkan dzikir ini bagi yang mungkin belum hafal. Percayalah, hanya dengan kurang dari sepuluh menit kita sudah bisa menghafalnya, insyaallah.

• Indah sekali jika bisa selalu kita baca tiap kali menyudahi majelis atau kumpul-kumpul kita. Layak diingat, majelis apapun itu.

Semoga manfaat.

✍ -- Jalur Masjid Agung @ Kota Raja
-- Hari Ahadi, (10:21) 15 Jumadil Awal 1440 / 21 Januari 2019
_____________

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.com

•┈┈┈┈•✿❁•••❁✿•┈┈┈┈•
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 19 Jumadil Awwal 1440 H / 25 Januari 2019 M
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com
📠 http://t.me/nisaaassunnah

🎀 *Nisaa` As-Sunnah* 🎀

Lebih baru Lebih lama