KAJIAN TAUHID : Kitab Tsalatsatul Ushul





KAJIAN TAUHID 




Dari kitab:


Tsalatsatul Ushul

(Tiga Landasan Utama)



Penulis:


Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى



Syarah/Penjelasan oleh:


Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله




بسم الله الرحمن الرحيم

الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد





5. TINGGAL DI NEGERI KAFIR UNTUK BELAJAR/STUDI



Yakni ini sejenis dengan yang sebelumnya, yakni tinggal di negeri kafir untuk suatu kepentingan, akan tetapi yang ini (untuk studi), lebih berbahaya dan lebih berisiko terhadap agama dan akhlak, sebab:


"Seorang pelajar akan merasakan bahwa kedudukannya lebih rendah, sedangkan kedudukan gurunya/pengajarnya lebih tinggi", maka hal itu menimbulkan sikap mengagungkan dan perasaan puas terhadap pendapat, pemikiran, dan perilaku mereka, akhirnya akan menjadikan mereka sebagai panutan, kecuali orang-orang yang dikehendaki Allah untuk terjaga, dan mereka ini jumlahnya sedikit.



Kemudian mudharat yang lain adalah, bahwa seorang pelajar merasa butuh kepada pengajarnya, maka hal itu akan menyebabkan dia bersikap sayang dan toleransi terhadap penyimpangan dan kesesatan gurunya.


Mudharat yang lain, bahwa seorang pelajar selama menjalani studi pendidikannya mempunyai teman-teman yang dia senangi, dan dipercayai, dan dia juga bisa mengambil manfaat dan berhutang budi kepada mereka.


Karena besarnya bahaya tinggal di negeri kafir jenis ini (untuk studi), maka wajib melakukan penjagaan diri lebih besar dibandingkan dengan jenis-jenis sebelumnya, maka dalam hal ini memerlukan syarat-syarat tambahan selain dua syarat pokok sebelumnya:



A. HENDAKLAH PELAJAR TERSEBUT ADALAH ORANG DEWASA



Yakni dewasa pada kematangan akalnya, yang dengan itu dia bisa membedakan yang bermanfaat dan yang mudharat, dan bisa dapat melihat akibatnya jauh ke depan.


Adapun pelajar yang masih muda dan memiliki akal pikiran kanak-kanak, maka bahaya besar terhadap agama, akhlak dan perilaku mereka.


Kemudian hal ini juga akan berbahaya untuk masyarakat yang kelak mereka akan kembali kepada masyarakat tersebut, mereka akan meniupkan racun-racun yang mereka peroleh dari orang-orang kafir, sebagaimana fakta yang bisa disaksikan.


Karena sungguh mayoritas orang-orang yang belajar di negeri kafir itu pulang dalam keadaan berbeda dari keadaan mereka ketika berangkat, mereka pulang dalam keadaan telah menyimpang agamanya, akhlak dan perilakunya, terjadilah kerusakan pada diri mereka sendiri, juga pada masyarakat mereka pada perkara-perkara tersebut, sebagaimana telah diketahui dan disaksikan.


Maka tidaklah mengutus mereka para pelajar ke negeri kafir itu kecuali seperti mempersembahkan kambing-kambing kecil kepada anjing-anjing galak yang berbahaya.



B. Bersambung insya Allah



•••━══ ❁✿❁ ══━•••


Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 10 Rabi'ul Awwal 1441 H / 7 November 2019.



Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.


Barakallahu fikunna


#NATauhid #NAT140

====================


Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:


Channel Telegram :


http://t.me/NAtauhid



Website :





Lebih baru Lebih lama