Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah fi Naqdir Rijal wal Kutubi wath Thawa'if (Pertemuan 30)



http://t.me/NAmanhaj

Pertemuan 30

KAJIAN MANHAJ

Dari kitab:
Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah fi Naqdir Rijal wal Kutubi wath Thawa'if
(Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah dalam Mengkritisi Orang, Kitab dan Golongan)

Penulis:
Asy-Syaikh Rabi' bin Hadi Umair Al-Madkhali حفظه الله تعالى

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:

Sebagaimana wajib untuk membedakan antara imam-imam ahli ijtihad dengan imam dan tokoh-tokoh golongan yang menyimpang, juga wajib membedakan antara
mereka yang Bersungguh-sungguh dalam mencari al-haq, mereka yang hanya mengambil pendapat ahli ijtihad yang mencocoki dengan ajararan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan menolak apa yang menyelisihinya, dengan mereka yang tidak peduli dengan perbedaan ini, tidak peduli mana yang benar dan mana yang salah yang menjadi haq para ulama mujtahidin, dan mereka-mereka  yang tidak berhati-hati dari mengkultuskan seseorang sehingga mereka berlebihan dalam mengkultuskan ahlul bid'ah dan orang-orang bodoh, bahkan mengambil perkataan mereka yang batil, mengikuti manhaj mereka yang rusak dan ajaran mereka yang sesat.

Saya (Asy-syaikh Rabi حفظه الله) tidak melihat Al-Akh Suuyaan membedakan antara keduanya, seharusnya dia wajib membedakan dan menjelaskan, serta mementingkan penjelasan tentang bahayanya kebid'ahan serta menyampaikan peringatan dengan tegas tentang kebid'ahan dan pelakunya.

Manhaj seperti ini -yakni lemah dan tidak peduli dengan kebid'ahan- menjadi manhaj yang banyak diikuti oleh para da'i-da'i baru, dan kalian dapati mereka membela!
Bahkan menjunjung ahlul bid'ah!
Memuliakan nama-nama mereka!
Bahkan mereka memberikan gelar pada tokoh-tokoh ahlul bid'ah dengan Mujaddid, Imam pembaharu!
Bahkan ada kitab-kitab yang sengaja ditulis untuk membela mereka.
Tidak ada pada mereka jiwa kesungguhan membela al-haq, tidak ada kesiapan untuk membedakan al-haq dari yang batil, seolah-olah mereka berkata,

 إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَىٰ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰ آثَارِهِمْ مُهْتَدُونَ

"Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami ada di atas satu jalan, dan sesungguhnya kami mencontoh jejak mereka." QS. Az-Zukhruf:22

Juga seolah-olah mereka berkata,

وهل أنا إلا من غزية إن غوت
غويت  وإن ترشد غزية أرشد

"Aku dari  suku Ghuzayyah, jika ia sesat maka aku juga sesat, dan jika suku Ghuzayyah di atas kebenaran, maka aku juga  benar."

Sebab dari semua ini adalah tarbiyah (pendidikan) yang salah, yang mendidik para pemuda yang tertipu di jalan ini, mereka mendiktekan manhaj yang menyimpang ini kepada para pemuda, dan mengatakan bahwa inilah manhaj yang haq, manhaj yang adil, dan manhaj salaf!
Padahal kenyataannya, di antara dampak buruknya adalah taqlid buta kepada da'i-da'i tersebut meskipun mereka menyimpang dari al-haq dan dari salaf.

•••━════━•••

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Senin, 2 Jumadil Akhir 1441 H / 27 Januari 2020.
______

Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.

Barakallahu fikunna

#NAManhaj #NAManhaj30
======================

Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah fi Naqdir Rijal wal Kutubi wath Thawa'if yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Channel Telegram
      ● http://t.me/NAmanhaj
      ● http://t.me/nisaaassunnah
Website
      ● http://www.nisaa-assunnah.com/p/namanhaj.html
      ● http://www.nisaa-assunnah.com

Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama