Fatawa Al-Mar'ah Al-Muslimah (Pertemuan 38): S I W A K

S I W A K




بسم الله الرحمن الرحيم



الحمد لله، حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه كما يحب ربنا ويرضى، أشهد ألا إلــه إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، أما بعد: 





Akhawati fillah, barakallahu fikunna. 

Insya Allah kita akan melanjutkan materi kita pada hari ini, yaitu:


FATAWA AL-MAR`AH AL-MUSLIMAH
Oleh: Al-Imam Muqbil bin Hadi al-Wadi'i rahimahullah



نسأل الله العون...




KITAB THAHARAH


HUKUM-HUKUM SUNNAH AL-FITHRAH


S I W A K



Soal: 

Seorang penanya berkata, apa hukum seseorang yang bersiwak, dia dan istrinya dengan satu siwak, apakah boleh atau tidak?

Jawab:

Tidak mengapa, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika sakit menjelang wafat beliau sebagaimana dalam hadits 'Aisyah, bahwa Abdurrahman bin Abi Bakr masuk ke rumah Aisyah, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya, maka Aisyah mengetahui bahwa beliau menginginkan siwak, kemudian Abdurrahman diminta untuk memberi beliau siwak. Kemudian aku bersihkan dan aku kunyah, setelah itu aku berikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aisyah berkata pada hadits, sesuatu yang maknanya, "Dan tercampur air liurku dengan air liur beliau pada ketika beliau wafat."

Demikian juga orang lain, jika tidak jijik dan jika saudaranya yang mengotorinya, maka tidak mengapa dan tidak tercela. 
Manusia itu berbeda-beda, jika dia tidak merasa jijik, maka tidak mengapa dan tidak tercela.

Wallahul musta'an.

Ijabatussa`il 450

Fatawa al-Mar`ah al-Muslimah hal. 86



Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Ubaidah Ruqayah Al-Ambuniyah hafizhahallah pada Senin, 17 Rajab 1437 H / 25 April 2016 M

==================

Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars kitab Fatawa Al-Mar`ah Al-Muslimah yang telah berlalu, silakan mengunjungi:

http://annisaa.salafymalangraya.or.id

Channel Telegram
http://bit.ly/NisaaAsSunnah



Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama