AL-FIQH AL-MUYASSAR (PERTEMUAN 17): APA YANG HARAM DILAKUKAN OLEH ORANG YANG AKAN BUANG HAJAT

APA YANG HARAM DILAKUKAN OLEH ORANG YANG AKAN BUANG HAJAT:


KAJIAN FIKIH
Dari kitab:
AL-FIQHU AL-MUYASSAR
(=FIKIH PRAKTIS)


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:

Akhawati fillah, semoga rahmat Allah dicurahkan untukku dan untuk kalian semua.

BAGIAN KEEMPAT:

APA YANG HARAM DILAKUKAN OLEH ORANG YANG AKAN BUANG HAJAT:


Haram buang air kecil (kencing) di air yang menggenang.

Dalilnya, hadits Jabir _رضي الله عنه_ dari Nabi _صلى الله عليه وسلم_:

أنه نهى عن البول في الماى الراكد



"Bahwa beliau melarang kencing di air yang menggenang." (HR. Muttafaqun alaihi)



Tidak boleh memegang kemaluan dengan tangan kanan ketika sedang kencing, dan tidak boleh beristinja dengan tangan kanan.

Dalilnya, Rasulullah _صلى الله عليه وسلم_ bersabda,

إذا بال أحدكم فلا يأخذن ذكره بيمينه،  ولا يستنجي بيمينه



"Apabila salah seorang dari kalian kencing, maka jangan memegang kemaluannya dengan tangan kanannya, dan jangan beristinja` dengan tangan kanannya." (HR. Muttafaqun alaihi)



Haram kencing atau buang air besar di:

jalan,

tempat berteduh,
taman umum,
bawah pohon yang berbuah, atau
saluran-saluran air.

Dalilnya, hadits yang diriwayatkan oleh Mu'adz _رضي الله عنه_ berkata, Rasulullah _صلى الله عليه وسلم_ bersabda,

اتقوا الملاعن الثلاث:  البراز في الموارد، وقارعة الطريق، والظل



"Takutlah kalian pada tempat sumber laknat yang tiga: buang hajat di saluran-saluran air, tengah jalan, dan tempat berteduh." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)



Dan berdasarkan hadits Abu Hurairah _رضي الله عنه_, bahwa Nabi _صلى الله عليه وسلم_ bersabda,

اتقوا اللاعنين. قالوا: وما اللاعنان يا رسول الله؟  قال: الذي يتخلى في الطريق الناس أو في ظلهم



"Takutlah kalian pada dua perbuatan yang menyebabkan laknat."



Mereka bertanya, "Apakah dua perbuatan yang menyebabkan laknat itu wahai Rasulullah?"



Beliau menjawab, "Orang yang buang hajat di jalan manusia (jalan umum) atau di tempat mereka berteduh." (HR. Muslim)


Haram membaca Al-Qur'an ketika buang hajat. 

Haram beristijmar dengan kotoran hewan (yang sudah kering) atau dengan tulang atau makanan yang berharga.

Dalilnya, hadits Jabir رضي الله عنه berkata,

نهى النبي صلى الله عليه وسلم أن يتمسح بعظم أو ببعر



"Nabi صلى الله عليه وسلم melarang istijmar dengan tulang atau kotoran binatang." (HR. Muslim)



Haram buang hajat di kuburan kaum muslimin.

Dalilnya, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,

لأن أمشي على جمرة أو سيف أو أخصف نعلي برجلي أحب إلي من أن أمشي على قبر مسلم، وما أبالي أوسط القبور قضيت حاجتي أو وسط السوق



"Sungguh aku berjalan di atas bara api atau di atas pedang atau aku menambal sandalku dengan kakiku itu lebih aku sukai daripada aku berjalan di atas kuburan orang Muslim, dan aku tidak peduli apakah di tengah kubur aku buang hajat atau di tengah pasar (sama buruknya)." (HR. Ibnu Majah)



BAGIAN KELIMA:

APA YANG MAKRUH DILAKUKAN OLEH ORANG YANG BUANG HAJAT


Bersambung insya Allah

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada hari Rabu, 28 Dzulqa'dah 1437 H / 31 Agustus 2016 M


Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab, hari Kamis dan Jum'at pekan ini.

Barakallahu fikunna


Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars kitab Al-Fiqh Al-Muyassar, silakan mengunjungi:

Website
      ● http://annisaa.salafymalangraya.or.id

Channel Telegram
      ● http://bit.ly/nisaaassunnah
      ● http://bit.ly/fiqihmukminah


Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama