KAJIAN TAUHID
Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(= Tiga Landasan Utama)
Penulis: Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى
Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:
Saudaraku seiman, semoga rahmat Allah dicurahkan kepada kami dan kepada kalian semua.
Kita lanjutkan kajian tauhid kita sampai pada 'Tingkatan-Tingkatan Ilmu Pengetahuan', ada 6 tingkat, yaitu:
1. Al-Ilmu
2. Al-Jahl Al-basith
3. Al-Jahl Al-murakkab
Ketiganya sudah kita kaji pekan lalu, sekarang kita lanjutkan ke tingkat berikutnya:
4. AL-WAHM
Yakni mengetahui sesuatu disertai kemungkinan pemahaman yang tidak kuat kebenarannya.
5. ASY-SYAK (keraguan)
Yakni mengetahui sesuatu disertai dengan kemungkinan yang sama kuat antara pemahaman yang benar dan yang salah.
6. AZH-ZHAN
Yakni mengetahui sesuatu disertai kemungkinan pemahaman yang kuat kebenarannya.
ILMU TERBAGI MENJADI DUA:
1. Dharuri, dan
2. Nazhari
KETERANGAN:
1. ILMU DHARURI adalah:
Pengetahuan tentang sesuatu yang bisa diketahui secara naluri, yang bisa diketahui tanpa penelitian dan tanpa pengambilan dalil.
Contoh:
Pengetahuan bahwa api itu panas.
2. ILMU NAZHARI adalah:
Pengetahuan yang membutuhkan penelitian serta pengambilan dalil.
Contoh:
Ilmu tentang wajibnya niat ketika berwudhu.
SELESAI syarah dari matan "I'LAM" (ketahuilah).
Kita lanjutkan ke MATAN berikutnya:
رَحِمَكَ اللَّه
'Rahimakallah', artinya adalah
"Semoga Allah merahmatimu."
SYARAH/PENJELASAN:
Kalimat 'rahimakallah' mengandung makna:
Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadamu, yang dengan rahmat-Nya kamu bisa:
- Memperoleh apa yang kamu inginkan, dan
- Selamat dari apa yang kamu khawatirkan
Rahmat juga mengandung makna:
- Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu yang telah berlalu.
- Semoga Allah memberikan kepadamu taufik, serta menjagamu dari dosa di masa mendatang.
Makna di atas adalah jika 'rahmat' disebutkan secara tersendiri.
Tapi jika 'rahmat' disebutkan secara bersamaan dengan 'maghfirah' (ampunan), maka maknanya adalah:
Ampunan dari dosa-dosa yang telah berlalu, dan
Rahmat bermakna, mendapatkan taufik untuk bisa melakukan kebaikan dan selamat dari dosa di masa yang akan datang.
Penulis (Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab) رحمه الله dengan memulai DOA di awal kitabnya, menunjukkan perhatian beliau, dan adanya KASIH SAYANG beliau kepada orang-orang yang diajak berbicara (dari murid-murid beliau yang membaca kitabnya ini, pen.), juga menunjukkan adanya maksud baik beliau.
KETERANGAN pen.:
Apabila kita mengkaji kitab-kitab hasil karya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى, maka hampir semua kitab beliau diawali dengan DOA kebaikan untuk mereka yang membaca kitab-kitab beliau, ini bukti bahwa beliau adalah seorang yang LEMBUT, PENUH KASIH SAYANG kepada sesama mukmin.
TIDAK seperti fitnah keji yang dituduhkan kepada beliau oleh orang-orang JAHIL lagi mengikuti HAWA NAFSU, hampir di setiap penjuru negri dihembuskan fitnah WAHABI KERAS
Sungguh bagi orang yang mau mempelajari kitab-kitab beliau, pasti akan mengenal KELEMBUTAN WAHABI dan kasih sayang beliau kepada AHLU TAUHID.
Kekerasan hanyalah ditampakkan kepada KESYIRIKAN dan ahlinya, demi mengikuti tuntunan dan ajaran Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Juga sebagaimana firman Allah azza wa jalla:
{مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ ..} [الفتح: 29]
"Muhammad itu Rasulullah, dan orang-orang yang bersamanya keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang antara sesama mereka."
(QS. Al-Fath: 29)
(selesai keterangan dari pen.)
Matan/isi kitab:
أَنَّهُ يَجِبُ عَلَيْنَا تَعَلُّمُ أَرْبَعِ مَسَائِلَ
"Bahwa wajib bagi kita untuk mempelajari empat perkara."
SYARAH/penjelasan:
Empat permasalahan yang disebutkan oleh penulis رحمه الله تعالى meliputi perkara agama secara keseluruhan, karena itu pantas untuk mendapatkan perhatian, karena besar manfaatnya.
APAKAH empat masalah tersebut?
Bersambung in sya Allah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 14 Shafar 1437 H / 27 November 2015
http://annisaa.salafymalangraya.or.id
http://telegram.me/nisaaassunnah
Nisaa` As-Sunnah