BOLEHKAH MEMINTA NAMA KUNIYAH?




Abdullah bin Zubair _radhiallahu 'anhuma_ menceritakan, bahwasanya Aisyah _radhiallahu 'anha_ berkata,

 
"Wahai Nabiyyullah, tidakkah engkau memberiku kuniyah?"
Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ menjawab, 
"Berkuniyahlah dengan anak laki- lakimu ! (yaitu) Abdullah bin Zubair."Maka Aisyah pun berkuniyah dengan Ummu Abdillah.
( _Al-adab Al-Mufrad, lil Bukhari_ nomor: 851)

Al-Allamah Zaid Al-Madhkhali _rahimahullah_ menjelaskan, 

"Dalam hadits ini dapat diambil faedah tentang  bolehnya meminta nama kuniyah, dan disenanginya berkuniyah baik bagi seseorang yang memiliki anak maupun tidak,dikarenakan apa yang terkandung di dalamnya berupa pemuliaan/penghormatan terhadap orang yang diberi kuniyah. 

Begitu pula diperbolehkan berkuniyah dengan nama putrinya meskipun memiliki anak-anak laki-laki,dan dengan hal itu sudah tercapai maksud berkuniyah, sehingga bisa saja seseorang berkuniyah seperti: Abu Laila, Abu Fatimah, dan yang semisalnya."
(sumber: _Syarah Al-Adab Al-Mufrad_ 2/457)

Keterangan ( -pent):

1. Kata kuniyah adalah panggilan atau sapaan yang diawali dengan kata:  Abu, Ummu, Ibnu, Bintu. 
Misalnya : Abu Abdillah, Ummu Abdirrahman, Ibnu Ali, Bintu Muhammad. Maksud dari memanggil/menyapa dengan kuniyah adalah untuk memuliakan/menghormati orang yang dipanggil dengannya. Biasanya “kuniyah” dinisbahkan kepada nama anak ataupun bapaknya. Misalnya, jika fulan/fulanah memiliki anak bernama Ibrahim maka ia bisa berkuniyah dengan “Abu Ibrahim” atau "Ummu Ibrahim" Atau kalau si fulan/fulanah mempunyai orang tua bernama Ismail maka ia bisa berkuniyah dengan “Ibnu Ismail” atau "Bintu Ismail"

2. Aisyah _radhiallahu 'anha_ tidaklah memiliki putra. Namun, disebutkan Abdullah bin Zubair _radhiallahu 'anhuma_ di sini karena beliau adalah keponakan dari Aisyah _radhiallahu 'anha_ .



كـنية النـساء  
« حدثنا موسى قال: حدثنا وهيب قال: حدثنا هشام عن عبادة ابن حمزة بن عبد الله بن الزبير أنّ عائشة -رضي الله عنها- قـالت: يا نبي الله ألا تُكنيني؟ فقـال: "اكتني بابنك"، يعني: عبد الله بن الزبير، فكانت تكنى؛ أم عبد الله » .
[ "الأدب المفرد، للبخاري": رقم (٨٥١) ].
قَـالَ العَلّامَـة زَيْـد المَـدْخَلِي -رَحِـمَهُ الله-
《 في هذا الحديث جواز طلب الكنية، والرغبة فيها لمن له أولاد، ولمن ليس له أولاد، لما فيها من التكريم للمكنّى، كما تجوز الكنية بالانثى من الأبناء، فيحصل المقصود بذلك، فيقال: أبو ليلى، وأبو فاطمة، ونحو ذلك . 》
[ "شرح الأدب المفرد" (٤٥٧/٢) ].


قناة 
الفتاوى الشرعية للمرأة المسلمة


Diterjemahkan oleh: Umm Ismail Unaisah hafizhahallah, telah dikoreksi oleh Al Ustadzah Aisyah Ummu Hudzaifah As-Samarindiyyah hafizhahallah.

Dipublikasikan: Kamis, 27 Dzulhijjah 1437 H / 29 September 2016 M​.
Saalikat Manhaj Salaf
» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Diposting ulang hari Jum'at, 28 Dzulhijjah 1437 H / 30 September 2016 M
http://annisaa.salafymalangraya.or.idhttp://bit.ly/nisaaassunnah

Nisaa` As-Sunnah 

Lebih baru Lebih lama