KAJIAN TAUHID
Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(Tiga Landasan Utama)
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab _رحمه الله تعالى_
Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin _رحمه الله_
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:
Akhawati fillah, kita lanjutkan kajian kita TAUHID masih tentang MA'RIFATULLAH:
MATAN:
*ومن آياته الليل والنهار والشمس والقمر، ومن مخلوقاته السماوات السبع والأرضون السبع ومن فيهن وما بينهما*
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam dan siang, matahari dan bulan. Dan di antara ciptaan-Nya adalah tujuh langit dan tujuh bumi beserta semua makhluk yang ada di dalamnya dan apa-apa yang ada di antara keduanya."
Semua ini, yakni ayat-ayat (tanda-tanda) kekuasaan Allah menunjukkan
kesempurnaan kekuasaan Allah,
kesempurnaan hikmah-Nya, dan
kesempurnaan Rahmat-Nya.
Matahari adalah salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah azza wajalla karena
keberadaannya yang berjalan dalam satu rotasi yang teratur dan mengagumkan, menembus penjuru alam sejak Allah ta'ala menciptakannya sampai Allah mengizinkan pada waktu hancurnya alam semesta (kiamat).
Matahari berjalan dalam jalur peredarannya sebagaimana firman Allah ta'ala,
*{وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ}*
"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS. Yasin: 38)
ukurannya, dan
pengaruhnya.
Adapun ukurannya besar sekali, sedangkan
pengaruhnya adalah apa yang dapat diperoleh dari faedah matahari, berupa berbagai manfaat bagi
tubuh manusia,
pepohonan,
sungai-sungai,
lautan,
dan lain-lain.
Kemudian jika kita amati matahari yang merupakan tanda-tanda yang besar dari kekuasaan Allah,
begitu jauh jarak antara kita dengan matahari, tapi kita bisa merasakan pengaruh panasnya, ini adalah pengaruh panas yang besar.
Kemudian lihatlah apa yang terjadi padanya berupa
CAHAYA LAMPU RAKSASA, yang dengannya manusia bisa menghemat harta yang banyak (berupa penghematan listrik, pen.), sungguh pada siang hari manusia tidak membutuhkan cahaya lain, dan karena itu manusia memperoleh maslahat besar untuk bisa menghemat harta mereka.
Dan benda ini (matahari) termasuk dari tanda-tanda kebesaran Allah yang kita tidak bisa mengetahui (semua tanda kekuasaan Allah), kecuali hanya sedikit.
Demikian pula dengan BULAN termasuk tanda-tanda kebesaran Allah azza wajalla, di mana Allah telah menetapkan kedudukannya, di mana setiap malam mempunyai satu kedudukan.
*{وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ}*
"Dan telah Kami tetapkan bagi bulan kedudukan-kedudukannya, sehingga kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua (kering)." (QS. Yasin: 39)
Keadaan bulan itu menyerupai manusia ketika diciptakan, mulai dari
keadaan lemah lalu terus menerus semakin
bertambah kuat, hingga kembali lagi kepada keadaan lemah untuk yang kedua kalinya.
MAHA SUCI ALLAH DIA SEBAIK-BAIK PENCIPTA.
Selesai syarah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 19 Muharram 143 8 H / 20 Oktober 2016.
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab hari Kamis dan Jum'at pekan pertama bulan depan.
Barakallahu fikunna
====================
Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website
● http://www.nisaa-assunnah.com
● http://annisaa.salafymalangraya.or.id
Channel Telegram
● http://tlgrm.me/nisaaassunnah
● http://tlgrm.me/tsalatsatulushul
Nisaa` As-Sunnah