Kajian Tauhid Kitab Tsalatsatul Ushul (Pertemuan 46) : Bersegera Mengerjakan Perbuatan-Perbuatan Baik dan Berdoa pada Allah dengan Harap dan Cemas

Bersegera Mengerjakan Perbuatan-Perbuatan Baik dan Berdoa pada Allah dengan Harap dan Cemas


KAJIAN TAUHID
Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(Tiga Landasan Utama)
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى
Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله


بسم الله الرحمن الرحيم
:الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد

Akhawati fillah kita lanjutkan kajian TAUHID, masih pada penjelasan tentang MACAM-MACAM IBADAH, yang lalu kita telah mengkaji ibadah raghbah rahbah, dan khusyuk.

Dalil dari ketiga macam ibadah di atas adalah firman Allah ta'ala:

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

"Sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh HARAP dan CEMAS, dan mereka adalah orang-orang yang KHUSYUK kepada Kami." 
(QS. Al-Anbiya: 90)

SYARAH/PENJELASAN:

Dalam ayat yang mulia ini, Allah ta'ala menyifati hamba-hamba-Nya yang pilihan, bahwa mereka BERDOA kepada Allah dengan disertai raghbah, rahbah, dan khusyuk kepada-Nya.

Sedangkan yang dimaksud doa di sini adalah meliputi doa ibadah, dan doa masalah (permintaan).

Yakni mereka berdoa kepada Allah disertai RAGHBAH, yakni penuh harapan terhadap apa yang di sisi Allah, ingin mendapatkan pahala dari Allah, berharap dikabulkan doanya.

Juga berdoa disertai dengan RAHBAH, yakni rasa takut dari siksa Allah akibat dari dosa-dosanya.

Seorang mukmin seharusnya berusaha menuju Allah ta'ala dengan keadaan antara
khauf (takut dan cemas) dan raja' (berharap).

Perasaan raja' lebih dominan dalam kondisi TAAT, supaya seseorang lebih semangat untuk melakukan ketaatan tersebut dan berharap untuk diterima amal ibadahnya.

Adapun perasaan KHAUF (takut) lebih dominan ketika dia melakukan MAKSIAT, agar dia segera meninggalkannya dan selamat dari akibatnya.

Sebagian ulama berpendapat, bahwa RAJA' lebih dominan pada kondisi SAKIT.

Sedangkan KHAUF lebih dominan ketika SEHAT.

Sebab orang yang SAKIT tidak mempunyai semangat, lemah hatinya, dan mungkin telah dekat ajal kematiannya, maka dia harus mati dalam keadaan BERBAIK SANGKA kepada Allah,  karena itu dalam kondisi ini dia harus lebih banyak RAJA' (berharap) kepada Allah.

Sedangkan seseorang yang dalam keadaan SEHAT, memiliki semangat, dan berangan-angan panjang umur, maka hal itu akan mendorongnya kepada hal yang buruk dan berbahaya, karena itu perasaan KHAUF (takut)nya harus lebih dominan, supaya dia selamat dari dosa dan kejahatan.

Ada pula yang berpendapat, bahwa raja' dan khauf seseorang, harus SEIMBANG (sama), agar raja' nya tidak menyeretnya kepada perasaan aman terhadap ujian dari Allah, dan
khaufnya tidak menyeretnya kepada sikap putus asa dari rahmat Allah.

Sebab kondisi yang BERLEBIHAN dari kedua macam ibadah tersebut berakibat jelek dan membinasakan pelakunya.

Selesai syarah walhamdulillah

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 17 Jumadil Akhir 1438 H / 16 Maret 2017.

Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab hari Kamis dan Jum'at pekan pertama bulan depan.

Barakallahu fikunna


Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:

Website
      ● http://www.nisaa-assunnah.com
     
Channel Telegram
      ● http://t.me/nisaaassunnah
      ● http://t.me/tsalatsatulushul



Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama