AMALAN PENGANTAR ISTRI KE SYURGA



◎ http://t.me/nisaaassunnah

🌻👒🌻👒🌻👒🌻👒🌻

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
AMALAN PENGANTAR ISTRI KE SYURGA
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

✏️ Oleh Al Ustadz Abu Hafiy Abdullah hafizhahullah


Hadits ini selayaknya menjadi renungan bagi setiap wanita muslimah yang beriman kepada Allah dan hari akhir.
Hadits ini memberitakan bahwa ternyata mayoritas penghuni neraka adalah para wanita. Tidak perlu ada keraguan terhadap keabsahan berita ini karena sumbernya dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Tentu beliau tidak memaksudkannya sebatas sebagai ilmu pengetahuan dan informasi untuk para sahabat wanita. Dibalik berita itu, beliau hendak menyampaikan peringatan secara khusus kepada kaum hawa agar mereka menyadari hal ini lalu berusaha untuk mewaspadai dan menjauhi faktor penyebabnya.

●●●●


📍📍 WANITA MAYORITAS PENGHUNI NERAKA


✏Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu anhu menuturkan sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim:

"Suatu ketika, aku menghadiri pelaksanaan shalay Id bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Beliau mengawalinya dengan shalat tanpa azan dan iqamat. Selesai shalat, beliau lantas bangkit dengan bersandar kepada Bilal seraya menyampaikan khotbah kepada para shahabat. Diantara apa yang disampaikan Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah PERINTAH UNTUK BERTAQWA KEPADA ALLAH dan ANJURAN SELALU TAAT KEPADA-NYA. Disamping itu, beliau juga memberikan untaian nasihat dan bimbingan kepada mereka.

Kemudian, beliau pergi untuk mendatangi para sahabat wanita dan secara khusus memberikan nasihat dan peringatan kepada mereka.

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
'Wahai sekalian wanita, bersedekahlah karena sungguh, kalian adalah golongan terbanyak yang akan menjadi bahan bakar Jahanam'

Tiba-tiba bangkitlah seorang wanita yang kedua pipinya tampak berwarna hitam, dari tengah-tengah saf.

Ia bertanya,
'Mengapa wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, wahai Rasulullah?'

Beliau menjawab,
'Karena kalian banyak mengeluh dan mengingkari kebaikan suami.'

💍 Tanpa pikir panjang, para sahabat wanita segera  menyedekahkan perhiasan mereka. Merekapun melemparkan anting-anting dan cincin mereka ke baju Bilal.

✏Dalam riwayat al-Bukhari, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Neraka diperlihatkan kepadaku, maka aku belum pernah melihat pemandangan yang sangat mengerikan seperti pada hari ini. Ternyata aku melihat bahwa kebanyakan penghuninya adalah PARA WANITA."

Para sahabat bertanya,
"Mengapa bisa demikian, wahai Rasulullah?"

Beliau menjawab,
"Ini disebabkan kekufuran / pengingkaran mereka.
Karena kekufuran mereka kepada Allah.
Karena kekufuran mereka kepada suami dan kebaikannya. Jika engkau berbuat baik kepada seseorang dari mereka sepanjang tahun lalu ia melihat ada sedikit keburukan kepada dirimu, wanita itu akan berkata, 'Aku belum pernah melihat kebaikan sedikit pun darimu.'

👆🏻Rupanya inilah penyebabnya, wahai saudariku muslimah!

❌ Janganlah berbangga dahulu dengan komitmen anda dalam menjalankan berbagai ibadah yang wajib dan yang sunnah. Mungkin saja seorang wanita telah mengenakan hijab syar'i dan teguh menjaga shalat 5 waktu dan bahkan berbagai ibadah sunnah semacam salat malam dan sebagainya.

Namun, semua itu bukanlah jaminan keselamatan di akhirat nanti 👉🏻 jika dia mengabaikan perlakuan yang baik dengan sang suami.

⚡ Yang membuat kebanyakan wanita terperosok ke dalam pedihnya siksa neraka adalah KEKUFURAN MEREKA TERHADAP SUAMI.

Kufur disini dalam pengertian INGKARNYA PARA WANITA TERHADAP KEBAIKAN SUAMI.

Dengan demikian, maksudnya adalah kufur asghar (kufur kecil) yaitu kekufuran yang tidak mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.

☀🚿Ibarat panas setahun dihapuskan dengan hujan sehari, acapkali seorang istri begitu mudah melupakan kebaikan suami yang sangat banyak kepadanya.

Kalau istri mau menilai dengan objektif, kebaikan suami yang saleh sangat banyak dan tidak sebanding dengan keburukannya.

bersambung insya Allah

🏷Sumber dikutip dari:
Majalah QONITAH
Edisi 33/vol.03/1439H-2017M
Hal 60-65

~~~~~~~~~~~~~🌸
>>12 shafar 1439 H
¤ WA Syarhus Sunnah Lin Nisaa'
¤ Channel Telegram:
Https://t.me/syarhussunnahlinnisa

🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 21 Shafar 1439 H / 10 November 2017 M
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com

🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀


◎ http://t.me/nisaaassunnah



🌻👒🌻👒🌻👒🌻👒🌻


〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
AMALAN PENGANTAR ISTRI KE SYURGA
Bag 2⃣
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

✏️ Oleh Al Ustadz Abu Hafiy Abdullah hafizhahullah



📍📍 Pandai mensyukuri Kebaikan suami
------------------------------


✔ Di antara kriteria istri salihah adalah

● pandai mensyukuri kebaikan-kebaikan suaminya.

● Dia memahami dan mengerti kondisi suaminya.

💦 Harus disadari bahwa setiap suami pasti memiliki kelebihan dan kekurangan sebagaimana istri.
Bagaimanapun banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh seorang suami, pasti tetap saja ada kekurangannya.
Seorang suami yang telah berusaha maksimal untuk menunaikan hak-hak istrinya dengan baik tentu tidak lepas dari kesalahan.

Allah subhanahu wata'ala, dengan hikmah-Nya yang sempurna, menghendaki manusia tercipta dalam kondisi melakukan banyak kesalahan.

🌻 Terkait dengan hal ini, Nabi shallallahu alaihi wasallam telah bersabda,
"Setiap manusia banyak melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang banyak bertaubat."
(HR. Ibnu Majah; dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah)

Suatu hal yang sangat wajar jikalau suami terkadang jatuh dalam kesalahan atau kekurangan dalam menjalankan kewajibannya.

👉🏻 Oleh karena itu asas TAFAHUM (saling memahami) sangat penting dipegang kedua belah pihak untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

👒Seorang istri hendaklah berusaha menutupi kekurangan yang ada pada suaminya, sebagaimana sang suami juga dituntut untuk melakukan hal yang demikian.

☂ Alangkah indahnya apabila masing-masing berupaya memahami dan melengkapi kekurangan pasangannya. Sungguh, ini merupakan salah satu faktor paling kuat terciptanya kehidupan harmonis dalam berumah tangga.

💬 Pahamilah bahwa kehidupan ini berputar bagai roda dan tidak mungkin bisa stabil, senantiasa dalam satu keadaan.
Adakala suami diberi kemudahan dan kelancaran dalam mengais nafkah keluarga. Namun, kadang pula suami tidak mendapatkan rezeki yang sesuai dengan harapan, padahal telah berusaha dengan sekuat tenaga.

❌ Jangan pernah lupakan perjuangan suami dalam membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Dengan statusnya sebagai pemimpin, suami juga harus menjalankan berbagai tugas dalam memimpin dan mengurusi kehidupan berumah tangga.


bersambung insya Allah

🏷Sumber dikutip dari:
Majalah QONITAH
Edisi 33/vol.03/1439H-2017M
Hal 60-65

~~~~~~~~~~~~~🌸
>>13 shafar 1439 H
¤ WA Syarhus Sunnah Lin Nisaa'
¤ Channel Telegram:
Https://t.me/syarhussunnahlinnisa

🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 21 Shafar 1439 H / 10 November 2017 M
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com

🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀

◎ http://t.me/nisaaassunnah



🌻👒🌻👒🌻👒🌻👒🌻


〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
AMALAN PENGANTAR ISTRI KE SYURGA
Bag 3⃣
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

✏️ Oleh Al Ustadz Abu Hafiy Abdullah hafizhahullah


📍📍 Memuliakan dan Menghormati Suami

Islam menetapkan bahwa seorang suami memiliki kedudukan agung dan mulia di hadapan istrinya. Kesadaran seorang istri terhadap konsep Islam ini akan sangat membantunya untuk bisa pandai mensyukuri kebaikan-kebaikan sang suami betapapun kecilnya kebaikan tersebut menurut penilaian istri. Dengan pengetahuan ini pula sang istri tidak akan memandang sebelah mata jerih payah suami sebagai tulang punggung keluarga.

Seorang istri diperintah untuk menghormati dan memuliakan suaminya baik dengan lisan maupun dengan amal perbuatan.

✏Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah menggambarkan hal ini dalam sekian haditsnya yang mulia. Beliau bersabda:
"Andaikan aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada manusia, pasti kuperintahkan seorang wanita untuk sujud kepada suaminya. Tidaklah seorang istri bisa menunaikan seluruh hak Allah terhadapnya sampai dia menunaikan seluruh hak suaminya terhadapnya. Sampai-sampai, apabila sang suami mengajaknya berhubungan, sementara dia sedang berada di atas pelanan kendaraannya, dia harus menuruti permintaan  suaminya tersebut."
(HR. Ahmad dan dinilai shahih oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Irwa'ul Ghalil )

Nabi shallallahu alaihi wasallam menegaskan bahwa seseorang istri tidak akan pernah bisa menunaikan hak-hak Allah subhanahu wata'ala sampai dia menunaikan hak-hak suaminya. Yang demikian ini karena Allah subhanahu wata'ala telah memerintahkan setiap istri untuk memuliakan suaminya dan mematuhi perintahnya dalam perkara yang baik.
Barang siapa tidak melaksanakannya, dia telah melanggar perintah Allah subhanahu wata'ala.

👉🏻Ingatlah bahwa sikap seorang istri terhadap suaminya sangat menentukan nasibnya di akherat nanti. Jikalau istri beradab tidak baik kepada suaminya meremehkan hak-haknya, ancamannya adalah NERAKA.

✏Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa dahulu ada seorang wanita yang datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengadukan perlakuan suaminya.

Nabi bertanya kepada wanita tersebut,
'Apakah engkau telah bersuami?'

Ia menjawab, 'Sudah.'

Beliau kembali bertanya,
'Bagaimana sikapmu terhadap suamimu?'

Ia menjawab,
'Saya tidak pernah mengabaikan haknya, kecuali dalam perkara yang saya tidak mampu melakukannya.'

Beliaupun bersabda,

 فا نظري اين انت منه، فانما هو جنتك ونارك

'Perhatikanlah bagaimana sikapmu terhadap suamimu karena tiada lain dia adalah SURGAMU atau NERAKAMU.'
(HR. An-Nasa'i dengan sanad yang shahih)

🌼 Para istri shalihah dari kalangan salaf sangat memuliakan suami-suami mereka.
Dalam bertutur sekalipun, mereka sangat beradab dan berhati-hati, jangan sampai menyinggung perasaan sang suami.

✏ Dikisahkan oleh Abu Nu'aim bahwa Sa'id bin al-Musayyib memiliki seorang putri yang salihah dan berakhlak mulia.
Sampai-sampai, putri beliau pernah mengatakan,
'Tidaklah kami berbicara kepada suami-suami kami melainkan seperti kalian berbicara dengan pemimpin-pemimpin kalian. Semoga Allah memperbaiki keadaan kalian dan memberikan keselamatan kepada kalian.'


bersambung insya Allah

🏷Sumber dikutip dari:
Majalah QONITAH
Edisi 33/vol.03/1439H-2017M
Hal 60-65

~~~~~~~~~~~~~🌸
>>13 shafar 1439 H
¤ WA Syarhus Sunnah Lin Nisaa'
¤ Channel Telegram:
Https://t.me/syarhussunnahlinnisa

🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 21 Shafar 1439 H / 10 November 2017 M
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com

🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀

◎ http://t.me/nisaaassunnah



🌻👒🌻👒🌻👒🌻👒🌻


〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
AMALAN PENGANTAR ISTRI KE SYURGA
Bag 4⃣
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

✏️ Oleh Al Ustadz Abu Hafiy Abdullah hafizhahullah


📍📍 Pentingnya QONA'AH


Sikap Qona'ah sangat penting bagi seorang istri sehingga dia tidak banyak mengeluh dan tidak menuntut banyak hal kepada suami.

🚲 Qona'ah adalah sikap menerima dan merasa cukup dengan pemberian Allah subhanahu wata'ala dalam urusan duniawi.

Sifat Qona'ah bagaikan sebuah mutiara terpendam dalam kalbu yang sangat berharga bagi setiap muslim.

Dengan Qona'ah, seorang hamba akan mampu meredam ambisi pribadinya untuk senantiasa mengumpulkan dan memperbanyak harta dunia.
Sifat Qona'ah ini pula yang akan membantunya untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah kepadanya.

Seorang istri yang Qona'ah bisa memahami bagaimanpun kondisi suaminya, termasuk tatkala sang suami mengalami masa-masa sulit dalam mengais rezeki. Diapun akan berterima kasih kepada suami dan bersyukur kepada Allah subhanahu wata'ala atas pemberian-Nya.

Oleh karena itu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengaitkan sifat Qona'ah dengan kesuksesan seorang muslim dalam kehidupan dunia.
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sungguh beruntung seorang yang berislam, diberi rezeki yang cukup, lalu Allah menganugerahinya sifat qana'ah terhadap pemberian-Nya."
(HR. Muslim)

🌻 Duhai betapa bahagianya suami yang beristrikan wanita Qana'ah dan pandai mensyukuri kebaikan-kebaikan suami.
Penghasilan suami yang pas-pasan tiadak akan pernah dipermasalahkan sang istri selama baik dan halal menurut tinjauan syariat.
Istri bersabar ketika rezeki sedikit dan bersyukur tatkala rezeki banyak.

Tanpa sifat Qana'ah ini, seorang istri tidak akan pernah merasa cukup dan puas meskipun suaminya kaya raya.

👉🏻 Sungguh, kekayaan yang hakiki adalah KEKAYAAN YANG DI DALAM KALBU, bukan yang dinilai dengan banyaknya harta benda.

Fakta dilapangan membuktikan begitu banyak orang kaya harta, tetapi tidak pernah merasa puas.
Akibatnya, mereka terus menjadi orang yang ambisius dan serakah terhadap harta.
Kehidupan mereka tidak pernag tenang. Mereka bekerja siang malam mencari harta, tetapi selalu merasa kurang dan kurang!

📍Benarlah apa yang disabdakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
"Kekayaan itu tidaklah diukur dengan banyaknya harta. Namun, kekayaan yang sejati adalah kekayaan jiwa."
(HR. al-Bukhari)


bersambung insya Allah

🏷Sumber dikutip dari:
Majalah QONITAH
Edisi 33/vol.03/1439H-2017M
Hal 60-65

~~~~~~~~~~~~~🌸
>>13 shafar 1439 H
¤ WA Syarhus Sunnah Lin Nisaa'
¤ Channel Telegram:
Https://t.me/syarhussunnahlinnisa

🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 21 Shafar 1439 H / 10 November 2017 M
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com

🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀

◎ http://t.me/nisaaassunnah



🌻👒🌻👒🌻👒🌻👒🌻


〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
AMALAN PENGANTAR ISTRI KE SYURGA
Bag 5⃣
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

✏️ Oleh Al Ustadz Abu Hafiy Abdullah hafizhahullah

●○●○●


📍📍 KISAH SEORANG PENJUAL KAIN


Sangat urgent bercermin dan mengambil pelajaran dari kisah para wanita salihah terdahulu. Mereka adalah figur teladan dalam berinteraksi dengan suami.

Siapa yang tidak kenal al-Hasan al-Bashri? Kisah nyata ini beliau alami sendiri dengan seorang pedagang kain di Mekah.

📝 Disebutkan dalam kitab _al Mujalasah wa Jawahirul 'Ilmi karya Abu Bakr Ahmad bin Marwan bahwa al-Hasan menuturkan kisahnya.

👕 Aku pernah bertemu dengan seorang penjual kain di kota Mekah untuk membeli baju darinya. Mulailah pedagang itu memuji-muji barang dagangannya dan bahkan bersumpah. Akupun meninggalkannya. Kupikir, tidak sepantasnya membeli dari pedagang seperti itu. Akhirnya, aku memutuskan untuk membeli baju dari pedagang lain saja.

👣 2 tahun setelah peristiwa ini berlalu, aku kembali menunaikan haji dan kembali bertemu dengan pedagang tersebut. Namun, aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji barang dagangannya dan bersumpah.

>>>   Akupun bertanya kepadanya,
'Bukankah anda orang yang pernah berjumpa dengan saya beberapa tahun yang lalu?'

●   Dia menjawab, 'Ya, benar'

>>>  'Saya melihat anda berubah, tidak seperti dahulu lagi. Apa gerangan yang membuat anda seperti ini? Saya tidak melihat anda bersumpah dan memuji-muji barang dagangan anda lagi.'

●   Si pedagang bercerita,
'Dahulu, saya punya istri yang apabila saya memberinya sedikit penghasilan, dia meremehkannya. Jika saya memberinya penghasilan yang banyak, dia pun menganggapnya sedikit. Allah Maha Melihat kondisi saya dan akhirnya Allah mewafatkan istri saya tersebut.

Kemudian, saya menikah lagi dengan seorang wanita. Dia mempunyai kebiasaan, apabila saya hendak pergi ke pasar pada pagi hari, dia pegang baju saya seraya mengatakan, 'Wahai suamiku, bertakwalah engkau kepada Allah. Janganlah engkau memberiku makan melainkan dari hasil yang baik. Jika engkau datang kepadaku dengan penghasilan yang sedikit, aku akan menganggapnya banyak. Namun, jika engkau pulang tanpa membawa hasil sedikitpun, aku akan membantumu (mencari rezeki) dengan memintal kain.' "


👆🏻💦 Subhanalllah...
Kisah ini memberikan pelajaran bahwa akhlaq seorang istri bisa mempengaruhi begitu besar terhadap karakter suaminya.

📍Istri yang tidak pandai mensyukuri kebaikan suaminya, tidak pernah merasa puas dari selalu menuntut lebih,
👉🏻 bisa mendorong sang suami menghalalkan segala cara dalam mencari rezeki.
🔥 Tidak sedikit suami yang berani melakukan penipuan, pencurian, dan berbagai perbuatan haram demi istrinya.

Pegadang tersebut memberikan banyak pujian dan sumpah untuk melariskan dagangannya, padahal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"Hati-hatilah kalian, jangan banyak bersumpah dalam transaksi jual beli. Sumpah memang bisa membuat laris dagangan, tetapi menghilangkan barakahnya."
(HR. Muslim)

🌻 Akhlak pedagang itu mengalami perubahan yang drastis setelah dia menikah dengan istri yang shalihah.

🛩 Lihat bagaimana istri salihah selalu mensupport suaminya dalam segala keadaan. Bahkan, sebelum suaminya melangkahkan kaki, wanita itu telah berpesan agar jangan sampai mencari rezeki dengan cara yang haram. Dia pun meminta agar sang suami tidak memberinya makan melainkan dari hasil yang halal. Ketika bekerja, suami pun termotivasi untuk senantiasa menjaga ketakwaan kepada Allah subhanahu wata'ala.

🌻 Wanita yang salihah pandai mensyukuri kebaikan dan jerih payah suaminya.
Tatkala hasilnya sedikit, dia berusaha menghibur suaminya dan merasa cukup dengan pemberian itu. Bahkan, dia menyatakan siap membantu tatkala suami tidak mendapatkan hasil sama sekali.


bersambung insya Allah


🏷Sumber dikutip dari:
Majalah QONITAH
Edisi 33/vol.03/1439H-2017M
Hal 60-65

~~~~~~~~~~~~~🌸
>>16 shafar 1439 H
¤ WA Syarhus Sunnah Lin Nisaa'
¤ Channel Telegram:
Https://t.me/syarhussunnahlinnisa

🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 21 Shafar

1439 H / 10 November 2017 M
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com

🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀

◎ http://t.me/nisaaassunnah



🌻👒🌻👒🌻👒🌻👒🌻


〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
AMALAN PENGANTAR ISTRI KE SYURGA
Bag 6⃣
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

✏️ Oleh Al Ustadz Abu Hafiy Abdullah hafizhahullah

●●●


📍📍 Sedekah TANPA IZIN suami


Kisah ini (dalam hadits Jabir, -ed.) juga menggambarkan semangat para sahabat dalam melakukan amal saleh. Di sisi lain, kisah ini sekaligus menjadi bukti kecerdasan para sahabat wanita dan kedalaman pengetahuan fikih mereka. Hati mereka begitu mudah tersentuh dengan nasihat yang disampaikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Mereka menyadari sepenuhnya bahwa memperbanyak amal saleh bisa menyelamatkan dari siksa neraka dengan seizin Allah subhanahu wata'ala.

Salah satu amal saleh tersebut adalah SEDEKAH.

Oleh karena itu, tanpa pikir panjang, mereka langsung menyedekahkan perhiasan mereka dan melemparkannya ke baju Bilal.

👆🏻 Hadits ini menjadi landasan diperbolehkannya istri menyedekahkan harta pribadinya tanpa sepengetahuan dan seizin suaminya.

Dalam kisah kni tidak dijumpai keterangan bahwa para sahabat wanita itu pergi terlebih dahulu menemui suami-suami mereka untuk meminta izin bersedekah.

Beberapa hadits lain juga menunjukkan bolehnya istri menyedekahkan harta miliknya tanpa harus meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya.

✏ Maimunah Ummul Mukminin radhiyallahu 'anha pernah memerdekakan budaknya tanpa sepengetahuan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Tatkala Nabi shallalahu 'alaihi wasallam menginap dirumahnya, barulah ia bercerita,
"Wahai Rasulullah, apakah Anda mengetahui bahwa saya telah memerdekakan budak perempuan yang saya miliki?"

Beliau pun bersabda,
"Benarkah demikian?"

"Ya, benar," Jawab Maimunah

Nabi shallallahu alaihi wasallam mengatakan,
"Seandainya engkau memberikan budak perempuan itu kepada pamanmu, tentu pahalanya lebih besar."

Lihatlah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membiarkan Maimunah membebaskan budaknya tanpa seiizin beliau. Seandainya hal ini tidak diperbolehkan, tentu beliau melarang hal tersebut. Demikian pendapat para Ulama.

🌻 Namun seandainya seorang istri bermusyawarah dan meminta izin kepada suami sebelum menyedekahkan hartanya, tentu hal ini lebih baik karena seorang suami akan merasa lebih dihormati dan diperhatikan oleh istrinya.

🌹 Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk menjaga perasaan orang lain, apalagi seorang istri terhadap suaminya.

👆🏻Diharapkan sikap seperti ini lebih mendukung terciptanya hubungan yang harmonis antara kedua pihak.

✔ Demikianlah, hendaknya setiap muslimah menjadikan peringatan Nabi shallallaahu alaihi wasallam sebagai pelajaran dalam menjalani bahtera rumah tangga bersama suami dan sebagai pelecut untuk berusaha menjaga muamalah yang baik dengan suaminya dan pandai mensyukuri kebaikan-kebaikannya.

Allahu a'lam


Selesai.. walhamdulillah


🏷Sumber dikutip dari:
Majalah QONITAH
Edisi 33/vol.03/1439H-2017M
Hal 60-65

~~~~~~~~~~~~~🌸
>>17 shafar 1439 H
¤ WA Syarhus Sunnah Lin Nisaa'
¤ Channel Telegram:
Https://t.me/syarhussunnahlinnisa

🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸🌿🌸
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 21 Shafar 1439 H / 10 November 2017 M
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com

🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
Lebih baru Lebih lama