*🌏 KABAR GEMBIRA BAGI PARA ORANG TUA*
Kepada ayah dan bunda, jadikanlah kisah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada tulisan sebelumnya sebagai teladan bagi diri kita di dalam menerima musibah. Jangan sampai Anda larut dalam kesedihan yang tiada guna.
Sesungguhnya di dalam musibah yang menimpa anak-anak kita disana terdapat keutamaan yang besar apabila kalian bersabar dan mengharapkan pahala dari Allah atas musibah tersebut.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
_“Apabila anak seorang hamba meninggal dunia maka Allah akan mengatakan kepada para malaikat (pencabut nyawa), ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?’, maka para malaikat menjawab, ‘Benar’. Allah mengatakan, ‘Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya’. Para malaikat menjawab, ‘Benar’. Allah bertanya, ‘Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku (tatkala anaknya meninggal)?’, para malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan istirja’ (Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun)’. Allah mengatakan, ‘Bangunkan untuk hamba-Ku sebuah rumah di Surga dan namailah rumah tersebut dengan rumah pujian’.”_
(HR. at-Tirmidzi no. 942 dari sahabat Abu Musa al-Asy’ari)
Hadits ini menerangkan tentang besarnya keutamaan yang akan diperoleh bagi seorang yang mendapatkan musibah dengan kematian anaknya akan digantikan oleh Allah dengan surga. Namun dengan syarat apabila dia memuji Allah, mengucapkan kalimat istirja yaitu ucapan Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun dan bersabar atas musibah tersebut.
(Syarh Riyadhus Shalihin, hal. 1049)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
_“Wahai Ummu Sulaim, tidaklah dari kaum muslimin yang 3 orang anaknya meninggal dunia melainkan Allah akan masukkan kedua orang tuanya ke dalam surga dengan sebab keutamaan rahmat Allah kepada mereka. Maka aku (Ummu Sulaim) bertanya, ‘Bagaimana dengan 2 orang anak (meninggal)?’ Maka beliau menjawab, ‘2 anak juga’.”_
(HR. al-Bukhari no. 149 dalam kitab “al-Adabul Mufrad” dari sahabat Ummu Sulaim)
Hadits ini menunjukkan tentang besarnya pahala kesabaran dan mengharapkan kebaikan atas musibah yang menimpanya. Dan haram hukumnya untuk berkeluh kesah, meratap, menampar-nampar pipi, merobek-robek baju dan lain sebagainya. Karena yang demikian ini merupakan perbuatan kaum jahiliyah dan orang-orang yang meniru sifat-sifat mereka. Dan barangsiapa yang melakukan perbuatan tersebut ketika tertimpa musibah maka dia tidak akan mendapatkan pahala atas musibah yang menimpanya.
Sehingga siapa saja yang mendapatkan ujian atau musibah maka wajib baginya untuk bersabar, menerima ketentuan takdir Allah dan mengharapkan pahala atas musibah yang menimpanya.
Ingatlah akan firman Allah Ta’ala, _“Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian.”_ (QS. Ali Imran: 185)
Setiap manusia pasti akan mengalami kematian baik yang kecil maupun yang besar. Apabila seorang mengalami ujian dengan kematian anaknya baik laki-laki atau perempuan, hendaklah ia mengharapkan pahala di sisi Allah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan jaminan kepadanya dengan pahala yang besar yaitu dimasukkan ke dalam surga dengan keutamaan dan rahmat dari Allah. Tentunya dengan syarat yaitu orang tua harus sabar, mengharap pahala atas musibah, beriman kepada takdir dan menerima ketentuan Allah tersebut.
Hal ini merupakan kabar gembira yang besar, anak-anak yang meninggal dunia akan memberikan syafaat kelak kepada kedua orang tuanya.
🌏 Ikuti update informasi dan programnya melalui:
✅ Channel Telegram:
https://t.me/pedulibencana
✅ Official Website:
https://pedulibencana.com
✅ Twitter:
@lombok_peduli
@PeduliSulteng
✅ Email:
pedulibencana2018@gmail.com
✅ Contact Person:
▪ +62 8786-426-2106 (Wil. Lombok)
▪ +62 813-5043-8570 (Wil. Palu)
▪ +62 852-5973-8752 (Umum)
#pedulilombok
#pedulisulteng
~~~~~~~~~~~~~~~
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 25 Muharram 1440 H / 5 Oktober 2018 M
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com
📠 http://t.me/nisaaassunnah
🎀 *Nisaa` As-Sunnah* 🎀