*🎀🌻HUKUM OPERASI BAYI TABUNG🌻🎀*





*🎀🌻HUKUM OPERASI BAYI TABUNG🌻🎀*


_Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah._

*Pertanyaan :*

Apa hukum pembuahan buatan -sistim bayi tabung- yaitu mengambil mani seorang pria lalu diletakkan ke dalam rahim seorang wanita melalui metode tabung, yg dilakukan oleh dokter laki-laki atau dokter wanita?

*Jawaban :*

Pembuahan buatan yang dikatakan : Diambil air mani seorang pria, lalu diletakkan dalam rahim seorang wanita melalui metode tabung (suntikan) ini adalah *perkara yang sangat berbahaya.*

Siapa yang merasa aman, kalau sang dokter itu meletakkan air mani ke dalam rahim wanita yg lain?

*Oleh karena itu kami memandang : untuk menutup pintu-pintu kejelekkan, kami tidak berfatwa bolehnya (bayi tabung), kecuali pada kasus tertentu, yang mana kita betul-betul tahu, siapa sang laki-laki, siapa perempuannya dan siapa dokternya.*

Adapun membuka pintu ini, maka akan dikawatirkan terjadi kejelekkan, ini bukan masalah sepele. Karena kalau disana terjadi kecurangan, hal itu mengharuskan memasukan nasab seorang kepada nasab (lainnya) maka terjadilah kekacauan dalam nasab. *Dan ini termasuk perkara yang dilarang syariat.*

Oleh karena itu Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda : Seorang wanita hamil tidak boleh dinikahi sampai dia melahirkan.

*Dan aku tidak berfatwa bolehnya bayi tabung. Allahumma kecuali jika ada kasus tertentu :*

🔹Saya tahu siapa suaminya, siapa isterinya.
🔹Dan dokternya (amanah).

🔘حكم عملية طفل الأنابيب أو التلقيح الصناعي !!
❍ فضيلة الشيخ العلامة/
محمد بن صالح بن عثيمين رحمه الله تعالى :

❪✵❫ السُّـــ↶ــؤَال ُ:

ما حكم التلقيح الصناعي - طفل الأنابيب - وهو أخذ ماء الرجل، فيوضع في رحم المرأة عن طريق أنابيب بواسطة طبيب أو طبيبة؟
❪✵❫ الجَــ↶ـــوَاب ُ:
التلقيح الصناعي يقال : إنه يؤخذ ماء الرجل ويوضع في رحم المرأة عن طريق أنابيب ( إبرة ) وهذه المسألة خطيرة جداً،

ومن الذي يأمن الطبيب أن يلقي نطفة في رحم زوجة أخرى؟ ولهذا نرى سد الباب، ولا نفتي به إلا في قضية معينة بحيث نعرف الرجل والمرأة والطبيب،

وأما فتح الباب، فيخشى منه الشر. وليست المسألة هينة؛ لأنه لو حصل فيها غش، لزم إدخال نسب في نسب، وصارت الفوضى في الأنساب، وهذا مما يحرمه الشرع،

ولهذا قال النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم : « لا توطأ ذات حمل حتى تضع » فأنا لا أفتي في ذلك، اللهم إلاّ أن ترد إلي قضية معينة أعرف فيها الزوج والمرأة والطبيب.

http://ⓣelegram.me/slaif_kotia

⏩|| Grup Whatsapp Ma'had Ar-Ridhwan Poso

💽||_Join chanel telegram
http://telegram.me/ahlussunnahposo

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
📬 Diposting ulang hari Jum'at, 12 Jumadil Awwal 1440 H / 18 Januari 2019 M
🌐 http://www.nisaa-assunnah.com
📠 http://t.me/nisaaassunnah

🎀 *Nisaa` As-Sunnah* 🎀
Lebih baru Lebih lama