------------------------------- ✔ *BOLEHKAH MEMUJI ORANG* ❓ -----------------------------------------------------




💬🗯💭💬🗯💬💭💬🗯💬💭

----------------------------------------------------
✔ *BOLEHKAH MEMUJI ORANG* ❓
-----------------------------------------------------


✏Terkait dengan masalah memuji orang ada riwayat yang menunjukkan larangan ada juga riwayat yang menunjukkan kebolehannya...


✏ Mari kita simak ulasannya bersama *Asy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin Rohimahullah Ta'ala:*


1⃣. *Kondisi pertama:*

*Jika pujian tersebut di dalamnya terdapat kebaikan dan dorongan motivasi untuk memiliki sifat-sifat yang terpuji dan akhlak yang mulia,*
👉🏻 *maka pujian tersebut boleh, karena bertujuan untuk memotivasi saudaranya.*

Jika engkau melihat seseorang yang dermawan dan pemberani, dan ia mencurahkan dirinya dan berbuat baik kepada orang lain, *maka engkau menyebut dirinya dengan apa yang ada pada dirinya dengan tujuan memotivasi dan mendorongnya agar ia senantiasa berada di dalam kebaikan.*

Ini adalah suatu hal yang baik dan termasuk dalam firman Allah (yang artinya),
_“Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan”_
(QS. Al Maidah: 2)


2⃣. *Kondisi kedua:*

*Jika memujinya untuk menjelaskan kepada orang lain tentang keutamaannya, menyebarkan dan memuliakannya di hadapan manusia,*
👉🏻 *maka hal itu boleh.*

Sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap Abu Bakar dan ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma.

Mengenai Abu Bakar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya pada suatu hari,
_“Siapa di antara kalian yang pagi ini berpuasa?”_

Abu Bakr menjawab, “Saya.”

Nabi bertanya lagi,
_“Siapa di antara kalian yang mengiringi jenazah?”_

Abu Bakr menjawab, “Saya.”

Nabi bertanya,
_“Siapa yang bersedakah?”_

Abu Bakr menjawab, “Saya”

Nabi bertanya,
_“Siapa di antara kalian yang menjenguk orang yang sakit?”_

Abu Bakr menjawab, “Saya.”

✓ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata,
_*“Tidaklah semua hal itu terkumpul pada seseorang kecuali dia akan masuk surga.”*_

✓ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berkata tentang ‘Umar,
_*“Sesungguhnya setan tidak akan melewati suatu jalan kecuali jalan yang berlainan dengan jalanmu (‘Umar)”.*_

☝🏻☝🏻 Dua riwayat di atas menunjukkan keutamaan Abu Bakar dan ‘Umarradhiyallahu ‘anhuma.


3⃣. *Kondisi ketiga:*

🔥 *Memujinya secara berlebihan dan mensifati dengan apa yang tidak ada pada dirinya,*
👉🏻 maka hal ini *hukumnya haram dan sama dengan menipu.*

•• Contohnya mengatakan bahwa seseorang itu adalah seorang pemimpin, menteri, atau kata-kata semisalnya, berlebih-lebihan dan mensifatinya dengan pujian padahal hal itu tidak dijumpai pada dirinya .

Hal ini jelas haram dan membahayakan bagi yang dipuji.


4⃣. *Kondisi keempat:*

🔥 *Memuji realita yang sebenarnya ada di dalam dirinya, namun dikhawatirkan yang dipuji tertipu dengan dirinya sendiri, menjadi besar hati, dan merasa tinggi dibandingkan yang lainnya.*
👉🏻 Maka hal ini hukumnya juga *haram dan tidak boleh dilakukan."*


_Sumber : http://www.albaidha.net_
_____________________
              1 Rojab 1437
🌀Daarul Hadits Al Bayyinah🌀
               Sidayu Gresik
              Harrosahallah

   🔵Channel Telegram UI🔵
         http://bit.ly/uimusy

Kunjungi Website Kami MUSY [Muslim Salafy]
www.musy.salafymedia.com

┈┈✿❁✿••✿❁✿┈┈
>>Turut menyebarkan:
¤ WA Syarhus Sunnah Lin Nisaa`
¤ Channel Telegram:
Https://t.me/syarhussunnahlinnisa

💐⏰💐⏰💐⏰💐⏰💐


🔎 Diposting ulang oleh
🎀 *Nisaa' As-Sunnah* 🎀
Lebih baru Lebih lama