Tsalatsatul Ushul ( Pertemuan ke - 151 )




KAJIAN  TAUHID 




Dari kitab:



Tsalatsatul Ushul

(Tiga Landasan Utama)




Penulis:


Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى




Syarah/Penjelasan oleh:


Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله




بسم الله الرحمن الرحيم

الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد



BANTAHAN TERHADAP ORANG-ORANG YANG MENGINGKARI ADANYA HARI KEBANGKITAN

Adalah sebagai berikut:


1. Bahwa perkara hari kebangkitan adalah berita yang mutawatir (banyak diriwayatkan) dari para nabi dan rasul di dalam kitab-kitab ilahi (kitab-kitab suci), dan syariat-syariat samawi, serta telah diterima oleh umat-umat mereka.

Maka bagaimana mungkin kalian mengingkarinya, sedangkan kalian mau menerima dan membenarkan apa yang diriwayatkan kepada kalian dari para ahli filsafat dan pemikiran logika, meskipun ia tidak bisa mencapai tingkatan yang bisa dicapai oleh wahyu dalam berira hari kebangkitan, baik dalam hal periwayatan maupun kenyataan ⁉



2. Bahwa perkara hari kebangkitan telah dibuktikan secara akal tentang terjadinya.


Hal ini ditinjau dari berbagai sisi:


A. Setiap orang tidak mengingkari bahwa dirinya adalah makhluk/yang diciptakan setelah sebelumnya tidak ada, dan dia ada setelah sebelumnya tidak ada. Maka Dzat Yang menciptakan dan mengadakannya dari tidak ada, akan mampu dan berkuasa untuk mengulang kembali penciptaannya seperti semula.


🟡 Sebagaimana firman Allah ta'ala:


وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ ۚ 


"Dan Dia yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian akan mengembalikannya (menghidupkan) kembali, dan hal itu lebih mudah bagi-Nya." (QS. Ar-Rum: 27)


Dan firman Allah ta'ala:


كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَا ۚ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ


"Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya, itu adalah janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami yang ajan melakukannya." (QS. Al-Anbiya': 104)


B. Setiap orang tidak mengingkari besarnya penciptaan langit dan bumi karena besarnya ukurannya dan keindahannya. Maka Dzat yang menciptakan keduanya pasti mampu menciptakan manusia dan mengulangi penciptaan mereka seperti semula.


🟡 Allah ta'ala berfirman,


لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ 


"Sungguh penciptaan langit dan bumi lebih besar dari penciptaan manusia."
(QS. Ghafir: 57)


🟡 Allah ta'ala berfirman,


أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَمْ يَعْيَ بِخَلْقِهِنَّ بِقَادِرٍ عَلَىٰ أَنْ يُحْيِيَ الْمَوْتَىٰ ۚ بَلَىٰ إِنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


"Apakah mereka tidak memerhatikan bahwa Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, berkuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya, sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Al-Ahqaf: 33)


Allah ta'ala juga berfirman,


أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَىٰ أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۚ بَلَىٰ وَهُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ


"Bukankah Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi itu berkuasa pula menciptakan kembali (jasad-jadad mereka yang sudah hancur itu)? Benar, Dia berkuasa, dan Dia Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jdilah!" Maka jadilah." (QS. Yasin: 81-82)


 C. Bersambung insya Allah


•••━══ ❁✿❁ ══━•••


Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 12 Jumadil Akhir 1441 H / 6 Februari 2020.


Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.


Barakallahu fikunna



#NATauhid #NAT151

===================


Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:


Channel Telegram


Website 

http://www.nisaa-assunnah.com




🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀










Lebih baru Lebih lama