WAJIB MENJAUHI DOSA KETIKA SEDANG BERPUASA






 WAJIB MENJAUHI DOSA KETIKA SEDANG BERPUASA 



✅ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin melanjutkan,


• Nabi Muhammad ﷺ bersabda, 



مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ 



"Siapa yang tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan 'zuur' serta tindakan bodoh saat berpuasa; maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makan minumnya."  H.R. Al-Bukhari (6057)



Ucapan 'zuur' adalah segala bentuk ucapan yang diharamkan, seperti berdusta, ghibah, mencela, dan lain-lain, dari berbagai jenis ucapan yang haram.


Sedangkan melakukan perbuatan 'zuur' artinya melakukan perbuatan yang diharamkan, seperti memusuhi manusia dengan berbuat khianat, mencela, memukul, atau mengambil harta, dan lain sebagainya.


Termasuk dalam perbuatan 'zuur' adalah mendengarkan suara yang diharamkan, seperti mendengarkan nyanyian dan dendang alat-alat musik.


Dan arti tindakan bodoh adalah ketololan, yaitu jauh dari bimbingan yang benar dalam ucapan dan perbuatan.



————————————————————————


▪️ Maimun bin Mihran rahimahullah berkata, 



إنَّ أهْوَنَ الصَّوْمِ تَرْكُ الطَّعامِ والشَّرابِ


"Sesungguhnya puasa yang paling ringan ialah tidak makan dan minum." (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, 2/272)


Karena banyak orang yang mampu tidak makan dan minum, namun berapa banyak orang yang mampu menjaga puasanya dari perbuatan dosa?!


▪️ Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah berkata, 


"Orang yang tidak meninggalkan ucapan yang haram [mencela, ghibah, dll] berhak untuk dikatakan bahwa dia tidak berpuasa menurut tinjauan agama. 

Dia tidak berpuasa! Dia hanyalah tidak makan dan minum." (Fath Dzil Jalali wal Ikram, 7/164) 


Dalam aktivitas harian, begitu banyak jebak-jebak maksiat yang mengancam keselamatan puasa kita, bahkan saat di dalam rumah sekali pun, terlebih di luar rumah. 

Hp juga salah satu pintu masuk terbesar kemaksiatan bagi yang tidak menggunakannya secara bijak. 

Usaha dan langkah nyata harus diambil!


• Lihatlah kisah yang disampaikan oleh Abul Mutawakkil an-Naji rahimahullah berikut, 



كانَ أَبُو هُرَيْرَةَ وأصْحابُهُ، إذا صامُوا قَعَدُوا فِي المَسْجِدِ وقالُوا: «نُطَهِّرُ صِيامَنا»


"Menjadi kebiasaan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dan murid-murid beliau, jika sedang berpuasa mereka akan duduk-duduk di masjid. 

Mereka mengatakan, 'Kami ingin menjaga kesucian puasa kami'." (Hilyah al-Auliya', 1/382)


Dengan godaan yang semakin banyak, harusnya kita mengerahkan upaya lebih demi menjaga puasa kita agar diterima dan bernilai di sisi Allah. 

Memperkecil interaksi dengan hp dapat sangat membantu dalam menjaga kebaikan puasa kita. 

Sangat indah jika waktu yang ada dimaksimalkan untuk berdzikir atau membaca Al-Qur'an. 

Sebab tidak ada jaminan kita akan bertemu dengan Ramadhan lagi tahun depan.



✍ -- Hari Ahadi

-- Draft buku "Panduan Ibadah di Bulan Suci"


_______________



▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.



•••






•┈┈┈┈•✿❁•••❁✿• ┈┈┈┈•


📬 Diposting ulang hari Sabtu, 12 Ramadhan 1442 H / 24 April 2021 M






🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀










 

Lebih baru Lebih lama