HUKUM MENGHADIAHKAN BACAAN AL-FATIHAH UNTUK MAYIT





HUKUM MENGHADIAHKAN BACAAN AL-FATIHAH UNTUK MAYIT


Syaikh Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah



Pertanyaan :


Bagaimana itu takziah yang disyariatkan? 

Apakah cukup dengan mengangkat kedua tangan sambil membacakan surat Al-fatihah ketika bertakziyah ?



Jawaban :


Takziyah yang disyari’atkan, hendaknya engkau ketika berjumpa dengan keluarga mayit, engkau mendoakannya, engkau mendoakan mayit sambil mengatakan :


"Semoga Allah membaguskan hiburan untuk musibahmu, semoga Allah mengampuni mayitmu, mendoakan untuk mayit dengan rahmat dan ampunan."


Dan yang termasuk takziyah : 

Apabila keluarga mayit sibuk karena musibah ini, sehingga tidak sempat untuk memasak makanan yang mereka makan, maka dianjurkan bagi seorang muslim untuk membuat makanan, dan menghadiahkannya untuk mereka.

Sebagai sumbangan untuk mereka dan membantu mereka meringankan bebannya.



Sebagaimana Nabi ﷺ bersabda ketika beliau memberitahukan kematian Ja’far bin Abi Thalib mati syahidnya beliau radhiyallahu anhu:


اصنعوا لآل جعفر طعاما فإنهم جاءهم ما يشغلهم.


“Buatkan untuk keluarga Ja’far makanan, karena sesungguhnya telah datang kepada mereka perkara yang menyibukkan mereka.”


Adapun membacakan Al-Fatihah untuk arwah mayit, maka ini tidak ada dasarnya di dalam syariat, tidak pernah diriwayatkan satu dalilpun dari Nabi ﷺ, akan tetapi yang diriwayatkan dalam Al-Kitab dan As-Sunnah adalah mendoakan mayit, memohonkan ampunan untuknya, melakukan shalat jenazah untuknya, demikian juga bersedekah atas namanya, dan selain daripada itu dari amalan kebaikan, seperti menghajikan atau mengumrohkan.

Ini adalah perkara yang akan sampai kepada mayit dengan izin Allah, demikian juga berkurban untuknya.

Semua perkara ini ada riwayatnya dalam syariat dan itu akan bermanfaat untuk mayit.


Adapun membaca Al-Fatihah, ini tidak pernah diriwayatkan dalil dari Nabi ﷺ, akan tetapi ini adalah perkara yang menjadi kebiasaan orang-orang yang bodoh (jahil), tidak berilmu, mereka membiasakan membaca Al-Fatihah untuk mengambil barakah dengan membacakannya untuk mayit, membacakannya dalam acara acara-acara tertentu yang menjadi kebiasaan mereka ini.


Semuanya ini tidak ada dalil padanya, Al-Fatihah itu dibaca dalam perkara yang memang disyariatkan untuk membaca Al-Fatihah padanya, membacanya di saat shalat, membacanya di saat membaca Al-Quran.


Adapun membacanya untuk orang mati atau untuk arwah orang yang sudah mati, ini tidak pernah diriwayatkan dalil-dalilnya atau dibaca ketika bertakziah maka tidak ada dalil yang diriwayatkan dari syariat. wallahu alam.


📑 Majmu Al-Fatawa 687



⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso


💽||_Join chanel telegram






🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁


📬 Diposting ulang hari Jum'at, 3 Shafar 1443 H / 10 September 2021 M






🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀










 

Lebih baru Lebih lama