Fatawa Al-Mar'ah Al-Muslimah (Pertemuan 5)


 بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، الصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه، أما بعد
،

In syaa Allah kita akan melanjutkan materi kita pada hari ini, yaitu


FATAWA AL-MAR`AH AL-MUSLIMAH
Oleh: AL-IMAM MUQBIL BIN HADI AL-WADI'IY RAHIMAHULLAH

نسأل الله العون…

3. FATWA KETIGA: ARAHAN DALAM BERDAKWAH DI JALAN ALLAH


Soal ketiga (bag. 1):


Kami adalah para pemudi yang multazimah (berpegang dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah, pent) alhamdulillah, kami mencoba menyebarkan dakwah salafiyyah, di antara saudari-saudari kami ada yang merasa asing bagi mereka dan mereka mencap diri-diri kami dengan nama wahabiyyah dan ekstrim dan mereka mengejek kami sebab panjangnya jilbab yang berada pada wajah-wajah kami, sampai-sampai saudari-saudari kami berkata: "apakah kita berada diatas kebenaran atau tidak!"


Maka kami berharap wahai syaikh kami, nasehat dan bimbingan untuk kami, jazakallahu khairan?!

Jawab: 


الحمد لله وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله أجمعين، وأشهد ألا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، أما بعد:

Telah tetap bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:

"Agama ini mulai dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing sebagaimana dia mulai." HR. Muslim

Pada hadits ini terdapat tanda dari tanda-tanda kenabian, dan sungguh telah terjadi apa yang telah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kabarkan tentangnya dan telah tampak terasingnya islam dan seorang mu'min pada fitnah ini butuh pada kekokohan (dalam agama, pent), dan kekokohan datang dari Allah subhanahu wata'ala:

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki." [Ibrahim: 27]

dan Allah berfirman:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

"(Mereka berdoa): "Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." [Al-'Imran: 8]

dan Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إن قلوب العباد بين إصبعين من أصابع الرحمن يقلبها كيف يشاء

"Sesungguhnya hati para hamba itu berada di antara dua jari dari jari-jari Allah subhanahu wata'ala, Dia membolak-balikkannya bagaimanapun yang Dia kehendaki."

Dan dalam Shahih Muslim dari hadits Hudzaifah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:

ﺗُﻌْﺮَﺽُ ﺍﻟْﻔِﺘَﻦُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮﺏِ ﻋَﺮْﺽَ ﺍﻟْﺤَﺼِﻴﺮِ عودا عودا ﻓَﺄَﻱُّ ﻗَﻠْﺐٍ ﺃَﻧْﻜَﺮَﻫَﺎ ﻧُﻜِﺘَﺖْ ﻓِﻴﻪِ ﻧُﻜْﺘَﺔٌ ﺑَﻴْﻀَﺎءُ ﻭَﺃَﻱُّ ﻗَﻠْﺐٍ ﺃُﺷْﺮِﺑَﻬَﺎ ﻧُﻜِﺘَﺖْ ﻓِﻴﻪِ ﻧُﻜْﺘَﺔٌ ﺳَﻮْﺩَﺍءُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺼِﻴﺮَ ﺍﻟْﻘَﻠْﺐُ ﻋَﻠَﻰ ﻗَﻠْﺒَﻴْﻦِ ﺃَﺑْﻴَﺾَ ﻣِﺜْﻞِ ﺍﻟﺼَّﻔَﺎ ﻻَ ﻳَﻀُﺮُّﻩُ ﻓِﺘْﻨَﺔٌ ﻣَﺎ ﺩَﺍﻣَﺖْ ﺍﻟﺴَّﻤَﻮَﺍﺕُ ﻭَﺍﻷَْﺭْﺽُ ﻭَﺍﻵْﺧَﺮِ ﺃَﺳْﻮَﺩَ ﻣُﺮْﺑَﺪٍّ ﻛَﺎﻟْﻜُﻮﺯِ ﻣُﺨْﺠِﻴًﺎ ﻭَﺃَﻣَﺎﻝَ ﻛَﻔَّﻪُ ﻻَ ﻳَﻌْﺮِﻑُ ﻣَﻌْﺮُﻭﻓًﺎ ﻭَﻻَ ﻳُﻨْﻜِﺮُ ﻣُﻨْﻜَﺮًﺍ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﺃُﺷْﺮِﺏَ ﻣِﻦْ ﻫَﻮَﺍﻩ

"Fitnah dibentangkan dihati seperti dibentangkannya tikar, sehasta demi sehasta, setiap hati yang mengingkarinya maka diberi satu titik putih dan setiap hatinya menyerapnya maka diberi satu titik hitam hingga hati pun menjadi dua macam; hati putih seperti benda jernih, fitnah tidak akan membahayakannya selama langit dan bumi masih ada, dan yang lainnya hati hitam berdebu seperti panci kotor ia tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali sesuatu yang terserap dari hawa nafsunya."

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لا تزال طائفة من أمتي على الحق ظاهرين لٱ يضرهم من خذلهم ولا من خالفهم حتى يأتي أنمر الله وهم على ذلك

"Akan senantiasa ada golongan dari umatku yang (menegakkan) kebenaran secara terang-terangan, tidak membahayakan mereka orang yang mendustakan mereka, tidak pula yang menyelisihi mereka hingga keputusan Allah datang kepada mereka sedang mereka masih dalam keadaan seperti itu."

Dan hadits ini termasuk tanda dari tanda-tanda kenabian, dan sungguh telah terjadi apa yang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah kabarkan, maka golongan yang selamat dengan kelemahan yang ada pada mereka dan sedikitnya kemampuan-kemampuan mereka akan tetapi sungguh para muslimin di seluruh negara islam telah mengambil manfaat darinya.

Dan ucapan orang yang mengatakan untuk wanita-wanita yang berpegang teguh denga Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai wahabiyyah menunjukkan bahwa mereka memaksudkan dengan wahabi dalam berpegang teguh dengan agamanya, dan jika permasalahannya demikian maka kita adalah orang-orang yang berpegang teguh dengan agama kita walaupun mereka merendahkan bahkan merekalah yang hina, kita berpegang teguh dengan agama kita sampai Allah subhanahu wata'ala putuskan antara kita dan kalian. Alhamdulillah, sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebar di seluruh negara islam, maka gagal dan merugilah bagi orang yang memerangi sunnah, keadaannya seperti dikatakan:

Bagaikan kambing hitam yang menanduk batu besar satu hari untuk menghancurkannya ……
Sampai lemah tanduknya tidak bermudharat bagi batu besar.

dan seperti dikatakan:
Wahai pendorong gunung yang tinggi untuk meruntuhkannya….
kasihanilah kepala itu janganlah mengasihani gunung itu.

Maka kita katakan kepada mereka:
Kasihanilah diri-diri kalian karena sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ﻓَﻤَﻦْ ﺭَﻏِﺐَ ﻋَﻦْ ﺳُﻨَّﺘِﻲ ﻓَﻠَﻴْﺲَ ﻣِﻨِّﻲ

"Barangsiapa yang membenci sunnahku maka bukanlah dari golonganku"

dan beliau bersabda sebagaimana  di dalam Musnad Ahmad dari hadits Abdillah bin Amr bin Al-'Aash radhiyallahu 'anhuma:

 إن لكل عمل شرة ولكل شرة فترة فمن كانت فترته إلى سنتي فقد اهتدى ومن كانت فترته إلى غير ذلك فقد هلك

"Sesungguhnya setiap amalan itu ada masa semangatannya, dan setiap rasa semangat itu ada masa futurnya. Maka barangsiapa yang masa futurnya ia tetap berada di atas sunnahku maka ia telah diberi hidayah, dan barangsiapa yang masa futurnya di selain dari itu maka sungguh dia telah binasa."

Barangsiapa yang futurnya pada nyanyian-nyanyian atau film-film, dan barangsiapa yang futurnya pada permainan-permainan dan pada perkara-perkara yang menyelisihi sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka sungguh dia telah BINASA.

Bersambung in syaa Allah…..
Alih bahasa: Al Ustadzah Ummu 'Ubaidah Ruqayyah Al-Ambuniyyah hafizhahallah








WA. Nisaa' As-Sunnah.
Lebih baru Lebih lama