Fatawa Al-Mar'ah Al-Muslimah (Pertemuan 6)



 بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، الصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه، أما بعد،

In syaa Allah kita akan melanjutkan materi kita pada hari ini, yaitu

FATAWA AL-MAR`AH AL-MUSLIMAH

Oleh: AL-IMAM MUQBIL BIN HADI AL-WADI'IY RAHIMAHULLAH

نسأل الله العون…

LANJUTAN JAWABAN dari SOAL ketiga

3. FATWA KETIGA: ARAHAN DALAM BERDAKWAH DI JALAN ALLAH

Soal ketiga:

Kami adalah para pemudi yang multazimah (berpegang dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah,pent) alhamdulillah, kami mencoba menyebarkan dakwah salafiyyah, diantara saudari-saudari kami ada yang merasa asing bagi mereka dan mereka mencap diri-diri kami dengan nama wahabiyyah dan ekstrim dan mereka mengejek kami sebab panjangnya jilbab yang berada pada wajah-wajah kami, sampai-sampai saudari-saudari kami berkata: "apakah kita berada diatas kebenaran atau tidak! "

Maka kami berharap wahai syaikh kami, nasehat dan bimbingan untuk kami, jazakallahu khairan?!

Lanjutan jawaban:

Dan kenyataan bahwa orang-orang yang mengkritik ahlussunnah mereka busuk seperti busuknya nanah yang keluar, tidak pantas untuk memperhatikan mereka.


خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh." [Al-A'raf: 199]

وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا

"mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya."[Al-Furqan: 72]

Maka hendaklah kita menutup jalan kita; laki-laki dan perempuan dan kita katakan kepada mereka yang mengkiritik terhadap sunnah dan ahlussunnah:

سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ

 "kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil".[Al-Qashash: 55]

Sunnah telah terbelah jalannya!!!  siapa kamu wahai laki-laki miskin? dan siapa kamu wahai wanita miskin sampai kamu ragu dengan sunnah Rasulullah  shallallahu 'alaihi wasallam yang bersabda:

 ﻭَجُعِلَتْ ﺍﻟﺬِّﻟَّﺔُ ﻭَﺍﻟﺼَّﻐَﺎﺭُ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﺧَﺎﻟَﻒَ ﺃَﻣْﺮِﻱ

"dan dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi orang yang menyelisihi perintahku." [HR. Ahmad dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma] [1]

 yang berfirman tentangnya Rabb Al-'Izzah:

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

"maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih".[An-Nuur: 63]

Maka kesimpulannya bahwa saya menasehatkan para pemudi yang berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah untuk mengumpulkan antara menjauh dan berdakwah, dan ini adalah keadaan kita, kita menjauhi kebathilan dan pelakunya dan kita berdakwah kepada Allah subhanahu wata'ala melalui majalah-majalah dakwah dan kebaikan tersebar: dakwah dengan perantara kitab, kaset, perkataan yang baik, karena sungguh tingkah laku itu perkaranya sangat besar, dan Rabbul 'Izzah berfirman dalam kitab-NYA yang mulia:

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." [An-Nahl: 125]

Berdakwalah kepada jalan Rabbmu, janganlah berdakwah kepada dirimu sendiri agar manusia berkumpul disekelilingmu.

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung"[Aal-'Imran: 104]

Tidak berdakwah kepada hizbiyyah dan tidak berdakwah kepada taqlid karena orang yang taqlid dia tidak mengetahui apakah dia berdakwah kepada kebaikan atau dia berdakwah kepada selain itu.
Inilah hasil apa yang saya katakan, yaitu:

Saya menasehatkan kalian untuk tidak memperhatikan dari orang yang berhenti pada jalan kalian, dan untuk mengumpulkan antara penyendirian dan antara berdakwah kepada saudari-saudari kalian.

Adapun berdakwah kepada laki-laki  sebagaimana yang dilakukan oleh Zainab Al-Ghazaliyyah dia pergi ke tempat berkumpulnya para lelaki dan dia berdiri sebagai pembicara, maka tidak!

Tidak tetap hal ini dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha bahwasanya dahulu beliau berdiri dihadapan manusia, bahkan jika beliau ditanya  dari balik hijab

Maka atasmu wahai muslimah untuk berdakwah kepada Allah Subhanahu wata'ala dengan ramah dan lembut pada batasan-batasan yang engkau mampu dan jika perkara tersebut menghimpit kalian maka mintalah pertolongan kepada Allah kemudian bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan akan dibutuhkan kepada kalian hari ini atau besok atau lusa jika Allah Subhanu waTa'ala mengokohkan kalian.

Sumber: Kaset As `ilah Tahummul mar`ah

[1] Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan disanadnya terdapat Muhammad bin Abdurrahman bin Tsauban, ada perselisihan tentangnya.

Alih bahasa: Al Ustadzah Ummu 'Ubaidah Ruqayyah Al- Ambuniyyah Hafizhahallah



WA Nisaa' As-Sunnah 
Lebih baru Lebih lama