Fatawa Al-Mar'ah Al-Muslimah (Pertemuan 7)



 بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، الصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه، أما بعد
،

In syaa Allah kita akan melanjutkan materi kita pada hari ini, yaitu

FATAWA AL-MAR`AH AL-MUSLIMAH  Oleh: AL-IMAM MUQBIL BIN HADI AL-WADI'IY RAHIMAHULLAH

نسأل الله العون…

4. FATWA KEEMPAT: ARAHAN DALAM BERDAKWAH DI JALAN ALLAH

Soal keempat:

Apa yang -harus- dilakukan seorang da'i wanita, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sampaikanlah kalian(apa yang kalian dapatkan) dariku walaupun hanya satu ayat" dan dia berkata, (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda)

مَنْ كَتَمَ عِلْمًا أُلْجِمَ بِلِجَمٍ مِنْ نَارٍ يَوْمَ القِيَامَةِ

"Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu maka dia akan dicambuk dengan cambuk dari neraka pada hari kiamat."[1]

Maka apakah bagi seorang wanita mengajarkan setiap yang dia pelajari walaupun kondisinya tidak mengidzinkannya untuk hal tersebut?

Jawab:

Allahu subhanahu wata'ala berfirman:

فَاتَّقُواْ اللّٰهَ مَا ٱسْتَطَعْتُمْ
[التّغابن ١٦]

"Maka bertakwalah kamu kepada Allah sesuai kesanggupanmu" [dari Q.S At-Taghabun: 16]

Dan saya menasehatkannya untuk menghafal dari Riyadhus shalihin dan Lu'lu' wal Marjan dari apa yang disepakati oleh kedua syaikh (Al-Bukhari dan Muslim), dari ayat-ayat Al-Qur'an dan dia berdakwah diantara para wanita.

Dan sepantasnya jika dia melihat bahwa dirinya memberikan pengaruh walaupun dia tinggalkan sebagian pekerjaannya, karena musuh-musuh islam mereka mendaki hingga ke puncak gunung-gunung dan ke seluruh tempat, mereka memotong padang pasir dan tanah yang tandus hanya untuk menyeru para muslimin kepada kekufuran atau kepada nashraniyyah atau kepada yang semisalnya dari  rasa bosan (yang mengantarkan,pent) kepada kekufuran.

Maka sepantasnya untuk kita berdakwah kepada Allah Subhanahu wata'ala dan kita giat serta bersungguh-sungguh.

DAN TIDAK BOLEH BAGI WANITA MENJADI PEMBICARA DITENGAH-TENGAH LAKI-LAKI, TIDAK JUGA SEBAGAI SEORANG GURU UNTUK PARA LELAKI, KARENA DIA ADALAH FITNAH, SEBAGAIMAN YANG TELAH LALU.

Akan tetapi dia mengajarkan saudari-saudarinya, anak-anak kecil yang umur mereka dibawah tujuh tahun[2] yang mana mereka belum memiliki hasrat terhadap para wanita, adapun dia berdiri diantara para lelaki sebagai pembicara bagi mereka dan mendakwahi mereka maka ini TIDAK BOLEH. Dan dia menegakkan kewajibannya diantara para wanita karena kebanyakan para wanita kaum muslimin berkeyakinan kepada selain Allah, yang itu menyeru kepada al khamsah, yang itu menyeru kepada 'Ali bin Abi Thalib, yang itu menyeru kepada Al-Hasan, yang itu kepada Al-Husain, yang itu dan yang itu.

Kemudian terkadang juga dari para wanita kaum muslimin ada yang jika dizhalimi dia menengadah ke langit dan berkata: "Lihatlah kepada Allah betapa luasnya" dan dia mengira bahwa langit adalah Allah Subhanahu wata'ala.

Maka kami butuh dan kalian juga butuh untuk giat dan bersungguh-sungguh dalam berdakwah di tengah-tengah para wanita, dan ini adalah kebaikan yang banyak.

Wallahul Musta'an.

Dari pertanyaan pemudi Al-Jazaa`ir dari kaset Ghaaratul Asyrithah
Alih Bahasa: Al-Ustadzah Ummu 'Ubaidah Ruqayyah Al-Ambuniyyah Hafizhahallah

===============
Footnote:

[1] HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu  dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih As-Sunan (Abu Dawud: 3658)

[2] Akan tetapi lebih baik untuk para wanita mengajarkan para putri, dan laki-laki yang mengajarkan para putra, ini in syaa Allah lebih baik bagi para da'i dan juga para murid, diantara sisi baik dari hal tersebut adalah terkadang anak (walaupun belum mumayyiz) menggambarkan rupa ustadzahnya atau cara bicaranya, atau dandanannya kepada ibunya, dan ayahnya terkadang hadir disitu dan bahkan terkadang dia langsung mengatakan kepada ayahnya, dan juga ada yang terpengaruh dari putri lebih condong kepada sifat kelaki-lakian karena pergaulan, dan sebaliknya bagi putra lebih condong dengan sifat wanita karena dia dididik oleh para wanita dan temannya juga perempuan. Sehingga jika dipisahkan antara para putra dan putri dalam belajar walaupun belum mumayyiz ini lebih baik. Allahu a'lam.




WA. Nisaa' As-Sunnah.
Lebih baru Lebih lama