Fatawa Al-Mar'ah Al-Muslimah (Pertemuan 36): Hukum-Hukum Sunnah Al-Fithrah Menggunakan Penghilang 'Rambut' (Berupa Krim)

Hukum-Hukum Sunnah Al-Fithrah Menggunakan Penghilang 'Rambut' (Berupa Krim)


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله، حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه كما يحب ربنا ويرضى، أشهد ألا إلــه إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، أما بعد:

Akhawati fillah, barakallahu fikunna.
Insya Allah kita akan melanjutkan materi kita pada hari ini, yaitu

FATAWA AL-MAR`AH AL-MUSLIMAH
Oleh: Al-Imam Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i rahimahullah


نسأل الله العون...


KITAB THAHARAH

HUKUM-HUKUM SUNNAH AL-FITHRAH

Soal:

Apa hukum menggunakan penghilang 'rambut' (berupa krim) untuk menghilangkan rambut atau pencukur untuk menghilangkan bulu ketiak, yang mana sulit menghilangkannya dengan cara dicabut?

Jawab:

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan dengan mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan, akan tetapi jika seseorang kesulitan dan tidak mampu untuk mencukur bulu ketiak atau mencabutnya, maka tidak mengapa dia menggunakan (bahan atau alat) untuk menghilangkannya, dan yang dituntut adalah menghilangkan, dan tidak ada larangan in syaa Allah.


Dari kaset As`ilah Nisa` Ta'iz
Fatawa Al-Mar`ah Al-Muslimah, hal. 85


Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Ubaidah Ruqayyah Al-Ambuniyah hafizhahallah pada Senin,  12 Jumadil Akhir 1437 H / 21 Maret  2016



Channel Telegram
http://bit.ly/NisaaAsSunnah



Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama