KAJIAN TAUHID
Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(=Tiga Landasan Utama)
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى
Syarah/Keterangan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد :
Saudaraku seiman, semoga rahmat Allah dilimpahkan untukku dan untuk kalian semua, amin.
Kita kembali kepada matan/isi kitab:
وَأَعْظَمَ مَا أمَرَ اللَّهُ بِهِ التَّوْحِيْدُ وَهُوَ : إِفْرَادُ اللَّهِ بِالْعِبَادَةِ
"Dan perintah Allah yang paling agung adalah TAUHID, yaitu: Mengesakan Allah (Allah satu-satunya) yang diibadahi."
Tauhid menurut bahasa merupakan mashdar dari kata wahhada yuwahhidu, yakni 'menjadikan sesuatu itu satu'.
Dan tauhid ini tidak bisa terwujud kecuali dengan adanya:
Penafian (peniadaan), dan Itsbat (penetapan).
Yakni peniadaan hukum dari selain yang ditauhidkan, dan menetapkan hukum hanya kepadanya. Contohnya, kita katakan:
"Bahwasanya tidak sempurna tauhid seseorang sampai dia bersyahadat لاإله إلا الله bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah, yakni dia:
menafikan (meniadakan) hak peribadahan selain Allah ta'ala, dan menetapkan hak peribadahan hanya untuk Allah.
Dan tauhid menurut istilah, telah dijelaskan oleh penulis yaitu =
"TAUHID adalah mengesakan Allah dalam IBADAH."
Yakni, kamu beribadah beribadah kepada Allah satu-satuNya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Tidak menyekutukan-Nya dengan:
- Nabi yang diutus, tidak pula dengan
- Malaikat yang muqarrab (terdekat), tidak pula dengan
- Seorang pemimpin
- Seorang raja
- Tidak dengan seorang pun dari makhluk.
Akan tetapi kamu mengesakan-Nya satu-satu-Nya dalam ibadah dengan disertai rasa:
- Cinta
- Pengagungan
- harapan, dan
- takut.
Yang dimaksud oleh Asy-Syaikh (penulis) رحمه الله dengan tauhid, adalah : TAUHID yang para rasul telah diutus untuk mewujudkannya, karena (dengan mengajarkan tauhid) inilah yang menjadikan para rasul tersebut mendapat gangguan dan permusuhan dari kaum-kaum mereka.
Ada juga definisi tauhid yang lebih umum, yakni
"Mengesakan Allah yang Maha Suci dengan apa yang khusus bagi-Nya."
Keterangan penerjemah:
"Yang khusus bagi Allah hanyalah hak satu-satunya milik Allah yaitu
DIIBADAHI DAN TIDAK DISEKUTUKAN DALAM IBADAH."
MACAM-MACAM TAUHID ADA TIGA:
1). Tauhid Rububiyah
2). Tauhid Uluhiyyah
3). Tauhid Asma' wash shifat
Keterangan:
1. TAUHID RUBUBIYAH
Bersambung in sya Allah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 19 Syaban 1437 H / 26 Mei 2016
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab hari Kamis dan Jum'at pekan pertama bulan depan.
Barakallahu fikunna
====================
Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website
● http://annisaa.salafymalangraya.or.id
Channel Telegram
● http://bit.ly/nisaaassunnah
● http://bit.ly/tsalatsatulushul
Nisaa` As-Sunnah