Kajian Tauhid Kitab Tsalatsatul Ushul (Pertemuan 30) : MENGENAL NABI MUHAMMAD صلى الله عليه وسلم

MENGENAL NABI MUHAMMAD

KAJIAN TAUHID
Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(Tiga Landasan Utama)
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab _رحمه الله تعالى_
Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin _رحمه الله_



بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:

Saudaraku seiman, semoga rahmat Allah dilimpahkan untukku dan untuk kalian semua. Amin.

Akhawati fillah, kita kaji sekarang USHUL yang ketiga, yakni MENGENAL NABI MUHAMMAD صلى الله عليه وسلم.

Kita kembali kepada matan/isi kitab:

ونبيه محمدا صلى الله عليه وسلم 

"Dan mengenal Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم."

SYARAH/PENJELASAN:

Inilah ushul yang ketiga, yakni seseorang mengenal Nabinya Muhammad _صلى الله عليه وسلم_.

Hal itu bisa didapati dengan cara mempelajari

kehidupan Nabi _صلى الله عليه وسلم_, 
ibadah-ibadah beliau,
akhlak beliau,
dakwah beliau untuk Allah azza wajalla,
jihad beliau,
dan segala sisi kehidupan beliau yang lain.

Oleh karena itu, setiap orang yang ingin menambah pengenalan kepada Nabinya dan menambah keimanan kepada beliau, sepantasnya untuk mempelajari SIRAH perjalanan hidup beliau, baik dalam keadaan

peperangan beliau maupun keadaan damai, 

kondisi beliau susah maupun senang,

dan dalam semua keadaan beliau.

Kami mohon kepada Allah azza wajalla agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang ittiba`/mengikuti Rasul-Nya _صلى الله عليه وسلم_  baik secara batin maupun zahir, dan mematikan kita dalam keadaan tersebut. Sesungguhnya Dia Maha Penolong dan Maha Kuasa untuk melakukannya.

Keterangan penerjemah:

Selesai sudah kita mengkaji USHUL TSALATSAH (tiga landasan pokok) secara RINGKAS, yakni:

1. Mengenal Allah
2. Mengenal Agama Islam
3. Mengenal Nabi Muhammad _صلى الله عليه وسلم_.

Kita telah mempelajari pula bahwa, dengan mempelajari tiga ushul tersebut, maka akan kuat pondasi AQIDAH DAN TAUHID kita, disamping itu juga agar kelak kita bisa selamat dari FITNAH KUBUR dengan cara bisa menjawab TIGA pertanyaan malaikat dalam kubur, berdasarkan ilmu tentang TSALATSATUL USHUL (tiga landasan pokok) yang sedang kita pelajari ini. (selesai ket. pen.)

Berikutnya muallif (penulis kitab) akan menjelaskan kepada kita TIGA USHUL tersebut secara terperinci, sampai akhir dari kitab yang sedang kita kaji ini.

Kita ikuti penjelasan secara terperinci dari ushul pertama, yakni MA'RIFATULLAH (mengenal Allah):

Kita kembali kepada MATAN kitab:

 وإذا قيل لك من ربك؟ 

"Apabila kamu ditanya,  'siapa Rabb-mu?'."

SYARAH:

RABB yaitu Dzat yang telah
menciptakanmu,
menghidupkanmu,
menolongmu, dan
memberimu rezeki.

MATAN KITAB:

فقل:  ربي الله الذي رباني وربى جميع العالمين بنعمه

"Maka jawablah, 'Rabb-ku adalah Allah, yang telah memelihara diriku dan memelihara semesta alam dengan segala nikmat yang dikaruniakan-Nya'."

SYARAH:

Kata AT-TARBIYAH (dari kata dasar RABB) merupakan ungkapan yang bermakna MEMELIHARA.
Dan sesuatu yang dipelihara, maka akan menjadi BAIK keadaannya.

Perkataan penulis kitab رحمه الله mengisyaratkan bahwa kata AR-RABB diambil dari kata AT-TARBIYAH, karena beliau mengatakan,

الذي رباني وربى جميع العالمين بنعمه

"Yang telah MENTARBIYAHKU (memeliharaku) dan mentarbiyah semesta alam dengan nikmat-Nya."

Maka seluruh alam semesta telah Allah ta'ala pelihara (tarbiyah) dengan nikmat-Nya.

Allah telah memberi segala fasilitas untuk mereka, agar bisa melakukan tujuan diciptakannya mereka (yakni diciptakan dengan tujuan untuk beribadah).

Dan Allah bantu mereka dengan pemberian rezeki dari-Nya.

Allah ta'ala berfirman tentang dialog antara Musa dengan Fir'aun,

{قَالَ فَمَن رَّبُّكُمَا يَا مُوسَىٰ۞ قَالَ رَبُّنَا الَّذِي أَعْطَىٰ كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهُ ثُمَّ هَدَىٰ}

Fir'aun bertanya, "Siapakah Rabb kalian berdua, wahai Musa? Musa menjawab, "Rabb kami adalah yang telah memberi kepada segala sesuatu bentuk penciptaannya, kemudian Dia memberi petunjuk." (QS. Thaha: 49-50)

Maka setiap sesuatu dari alam semesta ini telah Allah ta'ala TARBIYAH dengan nikmat-Nya. 

Dan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada hamba-hamba-Nya sangat banyak, yang tidak mungkin bisa mengh
 itungnya.

Allah ta'ala berfirman,

{وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ }

"Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak dapat menghitungnya." (QS. Ibrahim: 34)

Maka Allah-lah yang telah menciptakanmu, membantumu, menolongmu, serta telah memberimu rezeki, maka oleh sebab itu Dialah satu-satunya yang berhak untuk diibadahi.

Selesai syarah.

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis,  20 Dzulhijjah 1437 H / 22 September 2016


Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab hari Kamis dan Jum'at pekan pertama bulan depan.

Barakallahu fikunna

Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:

Website 
      ● http://annisaa.salafymalangraya.or.id

Channel Telegram
      ● http://bit.ly/nisaaassunnah
      ● http://bit.ly/tsalatsatulushul
  


Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama