KAJIAN TAUHID
Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(Tiga Landasan Utama)
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab _رحمه الله تعالى_
Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin _رحمه الله_
بسم الله الرحمن الرحيم
:الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد
Doa dan khauf telah selesai kita kaji, sekarang kita lanjutkan macam ibadah yang berikutnya, yaitu:
RAJA' (الرجاء)= BERHARAP
MATAN/ISI KITAB:
:ودليل الرجاء قوله تعالى
{فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا}
Dalil Raja' (berharap) adalah firman Allah ta'ala:
"Barang siapa berharap berjumpa dengan Rabb-nya, maka hendaklah dia mengerjakan amal shalih dan janganlah dia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabb-nya."
(QS. Al-Kahfi: 110)
SYARAH/PENJELASAN:
RAJA' (BERHARAP) adalah hasrat seseorang terhadap sesuatu yang dekat kemungkinan untuk mendapatkannya. Dan kadang-kadang, terjadi pula pada sesuatu yang jauh kemungkinan untuk mendapatkannya, tapi dalam kondisi seperti sesuatu yang dekat kemungkinan untuk mendapatkannya.
RAJA' (BERHARAP) yang mengandung sikap menghinakan diri, dan ketundukan, tidak boleh kecuali hanya ditujukan untuk Allah.
Sedangkan RAJA' (BERHARAP) disertai menghinakan diri dan ketundukan yang ditujukan kepada SELAIN Allah adalah SYIRIK, mungkin berupa syirik kecil atau syirik besar, tergantung pada apa yang di dalam hati orang yang melakukan raja' (berharap).
Penulis dalam hal ini berdalilkan dengan firman Allah ta'ala:
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
"Barang siapa berharap berjumpa dengan Rabb-nya, maka hendaklah dia beramal shalih dan janganlah dia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabb-nya."
(QS. Al-Kahfi: 110)
mengamalkan ketaatan kepada Allah, lalu mengharapkan pahalanya.
Atau bagi seorang yang bertaubat dari maksiat yang dilakukannya, lalu berharap diterima taubatnya.
Adapun RAJA' (BERHARAP) tanpa disertai AMAL/USAHA, maka ini tipuan, dan merupakan angan-angan kosong yang tercela.
Selesai syarah
Kita kembali pada MATAN:
:ودليل التوكل قوله تعالى
{وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ}
: وقال
.{وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ}
"Dan hanya kepada Allah hendaklah kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman."
(QS. Al-Ma`idah: 23)
Dan firman Allah ta'ala,
"Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya."
(QS. Ath-Thalaq: 3)
SYARAH/PENJELASAN:
TAWAKAL terhadap sesuatu, artinya: BERSANDAR kepada sesuatu.
TAWAKAL KEPADA ALLAH artinya: BERSANDAR kepada Allah ta'ala telah cukup baginya, untuk mendapatkan berbagai manfaat dan menolak berbagai mudharat.
TAWAKAL kepada Allah ini merupakan KESEMPURNAAN iman dan TANDA-TANDA iman, berdasarkan firman Allah ta'ala,
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
"Dan hanya kepada Allah hendaklah kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman."
(QS. Al-Ma`idah: 23)
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُه
"Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya." (QS. Ath-Thalaq: 3)
Dan orang yang TAWAKAL akan mendapati KETENANGAN, dengan firman Allah ta'ala,
ۚإِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ
"Sesungguhnya Allah melaksanakan (yang dikehendaki)-Nya."
(QS. Ath-Thalaq: 3)
Maka segala sesuatu yang diinginkannya tidak membuat dia gentar atau lemah.
Dan ketahuilah, bahwa TAWAKAL ADA BERMACAM-MACAM:
Bersambung insya Allah
Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 12 Jumadil Akhir 1438 H / 9 Februari 2017
Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab hari Kamis dan Jum'at pekan pertama bulan depan.
Barakallahu fikunna
Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website
● http://www.nisaa-assunnah.com
Channel Telegram
● http://t.me/nisaaassunnah
● http://t.me/tsalatsatulushul
Nisaa` As-Sunnah