AL-FIQH AL-MUYASSAR (PERTEMUAN 34): MANDI YANG SUNNAH

MANDI YANG SUNNAH


KAJIAN FIKIH
Dari kitab:
AL-FIQHU AL-MUYASSAR
(FIKIH PRAKTIS)



بسم الله الرحمن الرحيم
:الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد

Akhawati fillah, semoga rahmat Allah dicurahkan untukku dan untuk kalian semua. Amin

Akhawati fillah kita lanjutkan kajian fikih dari kitab Al-Fiqhul Muyassar.

Kita sampai pada bab ketujuh, HUKUM-HUKUM MANDI, bagian pertama dan kedua sudah kita kaji, sekarang kita lanjutkan bagian ketiga.

3. MANDI YANG SUNNAH

Telah kita kaji tentang mandi wajib, adapun mandi-mandi sunnah dan dianjurkan, sebagai berikut:

1. Mandi setiap selesai jima'.

Berdasarkan hadits Abu Rafi', bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم  pada suatu malam mandi ketika giliran di rumah istri beliau yang ini dan yang itu, lalu aku bertanya,

يا رسول الله ألا تجعله واحدا؟قال: هذا أزكى وأطيب وأطهر

"Wahai Rasulullah,  mengapa anda tidak menjadikannya satu kali (mandi)?"_  Beliau menjawab, 'Ini lebih bersih, lebih baik, dan lebih suci'." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

2. MANDI UNTUK SHALAT JUM'AT

Berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم,

إذا جاء أحدكم الجمعة فليغتسل

"Apabila salah seorang dari kalian mendatangi shalat Jum'at, maka hendaklah dia mandi." (HR. Bukhari)

Mandi ini adalah mandi yang sunnah yang paling ditekankan.

3. MANDI UNTUK SHALAT DUA HARI RAYA (Idul Fitri dan Idul Adha).

4. MANDI KETIKA IHRAM UMRAH DAN HAJI.

Karena Rasulullah صلى الله عليه وسلم mandi ketika akan Ihram.

5. MANDI SETELAH MEMANDIKAN JENAZAH.

Berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم,

من غسل ميتا فليغتسل

"Barang siapa memandikan mayit, maka hendaklah dia mandi." (HR. Ibnu Majah)

BAGIAN KEEMPAT

MACAM-MACAM HUKUM BAGI ORANG YANG WAJIB MANDI

Macam-macam hukum tersebut akan diuraikan secara global sebagai berikut:

1. Tidak boleh berdiam di dalam masjid kecuali hanya sekedar lewat, berdasarkan firman Allah ta'ala,

وَلاَ جُنُبًا إِلاَّ عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىَ تَغْتَسِلُوا 

"Dan jangan (menghampiri masjid) dalam keadaan junub, kecuali sekedar lewat/berlalu saja, sampai kalian mandi." (QS. An-Nisa`: 43)

Apabila dia berwudhu, maka boleh berdiam di dalam masjid, karena hal itu diriwayatkan secara shahih dari para sahabat di masa Rasulullah صلى الله عليه وسلم,  dan karena wudhu MERINGANKAN hadats, dan wudhu merupakan salah satu dari dua cara bersuci.

2. TIDAK BOLEH MENYENTUH MUSHAF AL-QUR`AN.

Berdasarkan firman Allah ta'ala,

لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ

"Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang suci." (QS. Al-Waqi'ah: 79) 

Dan berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم,

لا يمس المسحف إلا طاهر

"Tidak boleh menyentuh mushaf kecuali orang yang suci." (HR. Imam Malik dan Al-Hakim, dan dishahihkan oleh Al-Albani)

3. TIDAK BOLEH MEMBACA AL-QUR`AN.

Orang JUNUB tidak boleh membaca sedikit pun dari Al-Qur`an sampai dia mandi.
Berdasarkan hadits Ali رضي الله عنه dia berkata,

كان عليه الصلاة والسلام لا يمنعه من قراءة القرآن شيء إلا الجنابة

"Tidak ada sesuatu pun yang menghalangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم untuk membaca Al-Qur`an kecuali (beliau dalam keadaan) junub." (HR. Imam Ahmad,  Ibnu Majah, At-Tirmidzi, dan Al-Hakim)

Dan karena di dalam larangan membaca Al-Qur`an tersebut mengandung DORONGAN baginya untuk SEGERA MANDI, dan menghilangkan penghalang untuk membaca Al-Qur`an. 

Dan Haram juga

4. Shalat.

5. Thawaf di Ka'bah.

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya pada sub bab "Ibadah yang Wajib Berwudhu" di Bab Kelima.

Alhamdulillah selesai bab ketujuh

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada hari Rabu, 6 Rabi'ul Akhir 1438 H / 4 Januari 2017 M

Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan ketika jadwal Tanya Jawab hari Kamis besok dan Jum'at pekan depan.

Barakallahu fikunna


Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars kitab Al
 -Fiqhu Al-Muyassar, silakan mengunjungi:

Website: 
       ● www.nisaa-assunnah.com
      

Channel Telegram:
       ● http://tlgrm.me/nisaaassunnah
       ● http://tlgrm.me/fiqihmukminah



Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama