Kajian Tauhid Kitab Tsalatsatul Ushul (Pertemuan 72)



Pertemuan 72

┏━━━━━━━━━━━━━━━━━━━┓
    🎀  KAJIAN TAUHID  🎀
┗━━━━━━━━━━━━━━━━━━━┛

📚 Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(Tiga Landasan Utama)

📝 Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى

📗 Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد

🔺 Agama yang lurus= دين القيمة (dinul qayyimah) adalah agama yang tidak ada kebengkokan di dalamnya. Karena ia adalah agama Allah azza wajalla, dan agama Allah itu lurus (mustaqim). 

Sebagaimana firman Allah ta'ala:

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ 

"Dan bahwasanya ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia, dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya."
(QS. Al-An'am: 153)


🔎 Ayat yang mulia ini selain mengandung penyebutan ibadah dan shalat, juga mengandung hakikat tauhid, yakni ikhlas (dalam beribadah) hanya kepada allah azza wajalla tanpa ada kecenderungan kepada kesyirikan.

🗯 Maka siapa yang belum ikhlas kepada Allah (dalam beribadah), maka dia belum menjadi muwahhid (orang yang bertauhid).

💥 Dan barang siapa yang menjadikan ibadahnya untuk selain Allah, maka dia belum menjadi muwahhid (orang yang bertauhid).

➖ Selesai syarah tentang rukun Islam yang kedua dan ketiga (shalat dan zakat). ➖

🔖 Kita kembali kepada matan:
🔎 Kita lanjutkan mengkaji rukun Islam yang keempat, yakni puasa.

📜 MATAN/ISI KITAB:

📗 ودليل الصيام.

"Dan dalil puasa."

🖊 SYARAH/PENJELASAN

📘 Yakni dalil wajibnya berpuasa adalah firman Allah ta'ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa."
(QS. Al-Baqarah: 183)


Dan dalam firman-Nya:

كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian."
(QS. Al-Baqarah: 183)


📝 Terdapat beberapa faedah:

❶ Pentingnya puasa.

Di mana Allah azza wajalla telah mewajibkannya kepada umat-umat sebelum kita, maka ini menunjukkan bahwa Allah azza wajalla mencintai ibadah puasa, dan juga menunjukkan bahwa ibadah puasa selalu berlaku pada setiap umat.

❷ Untuk meringankan umat ini.

Di mana ibadah puasa ini tidak dibebankan hanya pada umat ini saja (karena jika hanya untuk umat ini saja), maka hal itu akan memberatkan pada jiwa dan badan.

❸ Isyarat bahwa Allah ta'ala telah menyempurnakan agama untuk umat ini.

Di mana Dia telah menyempurnakan untuk umat ini segala keutamaan yang pernah diberikan kepada umat sebelumnya.

📜 MATAN/ISI KITAB:

قوله تعالى:... 

🔐 Bersambung insya Allah

✍🏼 Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 27 Muharram 1439 H / 16 Oktober 2017.
__📘

🛑 Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.

🍃Barakallahu fikunna 🍃

====================

📡 Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
🌐 Website 
      ● http://www.nisaa-assunnah.com
📠 Channel Telegram
      ● http://t.me/nisaaassunnah
      ● http://t.me/tsalatsatulushul
  
🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀



Lebih baru Lebih lama