Kajian Tauhid Kitab Tsalatsatul Ushul (Pertemuan 73)




Pertemuan 73

KAJIAN TAUHID

Dari kitab:
Tsalatsatul Ushul
(Tiga Landasan Utama)

Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab رحمه الله تعالى

Syarah/Penjelasan oleh:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد

Kita kaji sekarang rukun Islam yang kelima, yakni HAJI.

Dalil haji adalah firman Allah ta'ala,

MATAN/ISI KITAB:

ولله على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيلا و من كفر فإن الله غني عن العالمين.

"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu melakukan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak membutuhkan) dari semesta alam." (QS. Ali Imran: 97)

SYARAH/PENJELASAN

Yakni dalil wajibnya haji tersebut adalah firman Allah ta'ala:

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,  yaitu bagi orang yang mampu melakukan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak membutuhkan) dari semesta alam."  (QS. Ali Imran: 97)

Ayat ini turun pada tahun kesembilan dari hijrahnya Nabi صلى الله عليه وسلم.  Dengan turunnya ayat ini, maka haji menjadi wajib bagi setiap muslim.
Akan tetapi Allah ta'ala berfirman:

مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ 

"Bagi yang mampu melakukan perjalanan ke Baitullah."

Maka dalam ayat ini menjadi dalil bahwa orang yang tidak mampu, TIDAK WAJIB melaksanakan haji.

Dalam firman Allah ta'ala,

وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

"Dan barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak membutuhkan sesuatu pun) dari semesta alam." 

Mengandung dalil bahwa meninggalkan ibadah haji bagi orang yang mampu melaksanakannya termasuk kekufuran, tapi kufur yang tidak mengeluarkan (tidak murtad) dari agama Islam menurut pendapat jumhur ulama. Berdasarkan perkataan Abdullah bin Syaqiq,

كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يرون شيئا من الأعمال تركه كفرا غير الصلاة.

"Para sahabat Rasulullah صلى الله عليه وسلم dahulu tidak menganggap kufur bagi orang-orang yang meninggalkan amalan dari ajaran Islam, selain (meninggalkan) shalat." (HR. At-Tirmidzi)

MATAN/ISI KITAB:

المرتبة الثانية :  الإيمان

- "Tingkatan kedua: IMAN"

Bersambung insya Allah

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 4 Rabi'ul Awal 1439 H / 23 November 2017.

__

Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.

Barakallahu fikunna

#NATauhid #NAT73 
====================

Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Tsalatsatul Ushul yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Website 
      ● http://www.nisaa-assunnah.com
Channel Telegram
      ● http://t.me/nisaaassunnah
      ● http://t.me/tsalatsatulushul
  
Nisaa` As-Sunnah

Lebih baru Lebih lama