MENGENAL ASY-SYAIKH SHALAH BIN FUTAINI KENTUSY HAFIZHAHULLAH (2)




MENGENAL ASY-SYAIKH SHALAH BIN FUTAINI KENTUSY HAFIZHAHULLAH




2⃣  Fitnah Menerpa


Hingga sampailah waktu asy-Syaikh Muqbil meninggal dunia, ketika itu Shalah Kentusy tidak berada di Dammaj. Beliau benar-benar sedih dengan musibah besar itu.

Beberapa waktu kemudian, asy-Syaikh Shalah Kentusy kembali ke Dammaj. Ketika itu yang menggantikan posisi asy-Syaikh Muqbil adalah Yahya al-Hajuri. Tidak lama berselang, terjadi perselisihan antara beliau dengan Yahya al-Hajuri terkait salah satu permasalahan ilmiah, yaitu masalah pembagian ahlul bid’ah menjadi ahlul bid’ah yang menyeru kepada bid’ahnya dan yang tidak. Sebagaimana hal seperti ini telah banyak terjadi antara Yahya al-Hajuri dengan murid-murid senior asy-Syaikh Muqbil lainnya, akibat sifat-sifat dan sikap-sikap tak terpuji pada diri Yahya al-Hajuri.

Hingga kemudian meletuslah fitnah al-Hajuri yang ditandai dengan vonis hizbi terhadap para murid senior asy-Syaikh Muqbil, terutama terhadap ‘Abdurrahman Mar’i.

Dalam peristiwa tersebut, Allah berikan kepada Ahlus Sunnah untuk gigih membela al-Haq, termasuk Allah berikan taufiq kepada asy-Syaikh Shalah Kentusy untuk kokoh di atas al-Haq dan membelanya.

Beliau menulis dua karya ilmiah dalam menyingkap fitnah al-Hajuri : Tajliyyah al-Fitnah fi Haqiqati al-Fitnah Qawaid al-Hajuri fi Mizan al-Fitnah “Allah selamatkan Ahlus Sunnah dari fitnah dan kejelekan al-Hajuri. Kami pun keluar dari Dammaj, padahal ia lebih kami cintai dari pada diri-diri kami. Kemudian kami tinggal di negeri tercinta Aden, pada akhir 1428 H. Lalu aku pindah ke Darul Hadits di Fuyus. Awal mulanya kami bergembira karena orang-orang (yang di Fuyusy ketika itu, pen) sangat besar hasratnya terhadap Sunnah. Hingga kemudian muncullah dari ‘Abdurrahman Mar’i perbuatan-perbuatan yang sangat disesalkan, yakni dia memusuhi saudara-saudaranya para penuntut ilmu senior dan masyaikh. Namun demikian, mereka bersabar terhadapnya dan terus berusaha memberikan nasehat setiap kali ada kesempatan. Namun dia tidak peduli dan tidak menghargai sama sekali. Oleh karena itu al-‘Allamah ‘Abdullah al-Bukhari mengatakan tentang ‘Abdurrahman Mar’i, ‘Padanya terdapat kerendahan. Tidak mengenal mana yang ma’ruf, dia dan juga saudaranya (‘Abdullah Mar’i, pen). ’Dia terus menyebarkan kejelekannya dan memerangi sunnah. Semoga Allah memberinya hidayah.” Demikian asy-Syaikh Sholah menuturkan. Lalu beliau melanjutkan, “Kami – bihamdillah – senantiasa ada hubungan yang kuat dengan para ‘ulama kibar umat ini. Seperti al-‘Allamah al-Muhaqqiq Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah dan al-‘Allamah al-Murabbi ‘Ubaid al-Jabiri, sertapara ‘ulama lain seperti beliau berdua.”



Karya Ilmiah

Di antara buah karya ilmiah beliau (di samping yang telah disebut di atas) : Akhtha’ al-Ushuliyyin fi al-‘Aqidah Akhtha’ an-Nahwiyyin fi al-‘Aqidah At-Tajliyyah fi Syarh al-Qawa’id al-Fiqhiyyah Fiqh al-Inkar ‘ala Hukkam al-Muslimin Thabaqat al-Ushuliyyin fi al-‘Aqidah (belum dicetak) Mahadzir ‘Aqadiyyah fi al-Hududwa at-Ta’rifat (belum dicetak) ‘Ammar al-Auqaat bi Syarh Matn al-Waraqaat (belum dicetak) Kabwatu al-Jawaad fi Taqsiim al-Akhbarila Mutawatirwa Ahad (belum dicetak) Di samping beliau juga punya beberapa pembahasan lain yang masih belum selesai.



Sumber : Autobiografi yang beliau tulis pada 3/4/1347 H — 9/2/2016 M www.daurahnasional.com


↘ join telegram ⬇

🌐 http://telegram.me/FadhlulIslam


📡Serta Publikasi:

📚WA Fadhlul Islam

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


📬 Diposting ulang hari Jum'at, 6 Muharram 1441 H / 6 September 2019 M


🌐 http://www.nisaa-assunnah.com

📠 http://t.me/nisaaassunnah




🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀




Lebih baru Lebih lama