MENGENAL ASY-SYAIKH SHALAH BIN FUTAINI KENTUSY HAFIZHAHULLAH (1)





MENGENAL ASY-SYAIKH SHALAH BIN FUTAINI KENTUSY HAFIZHAHULLAH




1⃣  Nama, Kelahiran, dan Kondisi Keluarga

Beliau adalah Abu Muhammad Shalah bin Futaini Kentusy al-‘Adani.

Lahir pada 7 Dzulhijjah 1374 (21 Desember 1974 M) di ‘Aden.



Asal usul keluarga 

Beliau berasal dari daerah Tuhamah Yaman, namun kakek-kakek beliau sejak lebih dari seratus tahun lalu telah meninggalkan daerah tersebut pindah ke kota Aden.



Kondisi Keluarga

Beliau terlahir di tengah lingkungan keluarga yang sangat mementingkan akhlak karimah. Sejak kecil telah tertanam pada diri beliau cinta terhadap al-Qur’an. Sebagaimana keumuman rakyat Yaman Selatan pada waktu itu, hidup di bawah sistem pemerintahan sosialis-komunis. Kondisi ini membuat kaum muslimin benar-benar jauh dari agama dan ilmu yang bermanfaat. Kehidupan beragama didominasi dengan Shufiyyah. Namun demikian, ada upaya dari Shalah Kentusy kecil untuk belajar agama. Tercatat beberapa nama yang Shalah Kentusy kecil belajar kepadanya. Hingga pada tahun 1990 M Allah mentakdirkan terjadi perubahan suasana politik di Yaman. Kondisi itu memberikan peluang yang besar bagi orang-orang yang haus terhadap ilmu untuk membuka wawasan dan hubungan dengan para ‘ulama Sunnah. Belajar ke Dammaj dan Pertumbuhan Ilmiah Tibalah waktu yang sangat berbahagia itu, pada tahun 1994 M Allah berikan taufiq kepada beliau untuk tiba di Dammaj, menuntut ilmu kepada sang Mujaddid negeri Yaman al-‘Allamah asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi’i. Kepada asy-Syaikh Muqbil, beliau belajar : Shahih al-Bukhari Shahih Muslim Ta’liq ‘ala al-Mustadrak Tafsir Ibnu Katsir juga karya asy-SyaikhMuqbil sendiri : ash-Shahih al-Musnad mim malaisa fi ash-Shahihain, asy-Syafa’ah (karya asy-Syaikh Muqbil juga). Di samping beliau juga belajar kepada beberapa murid senior asy-Syaikh Muqbil ketika itu (beberapa di antaranya telah menyimpang, Lahaula wala quwwata illabillah) Kemudian setelah semakin matang dalam thalabul ilmi dan memiliki bekal yang makin mendalam, beliau mulai melakukan studi pustaka secara mandiri. Hasilnya beliau simpan dalam bentuk ta’liq terhadap beberapa kitab, antara lain ta’liq terhadap kitab : al-Mudzakkirah fi Ushul al-Fiqh (al-‘Allamah asy-Syinqithi), Kitab Shifat Shalat Nabi (asy-Syaikh al-Albani), Kitab at-Tauhid (asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab), Kitab al-Ushulats-Tsalatsah (Syaikhul Islam Muhammad bin ‘Abdil Wahhab), Kitab al-Qawa’id al-Mutsla (asy-Syaikh al-‘Utsaimin) al-‘Aqidah al-Wasithiyah (Syaikhul Islam IbnuTaimiyyah), al-Waraqat fi Ushul al-Fiqh, al-Ushul min ‘ilmi al-Ushul (Asy-Syaikh al-‘Utsaimin), al-Luma’ fi Ushul al-Fiqh (asy-Syirazi), Mukhtashar “at-Tahrir” fi Ushul al-Fiqh (Ibnu Najjar), dll Semuanya beliau ajarkan, sebagiannya di Dammaj, sebagiannya di ‘Aden, ada pula yang di tempat lain.



Sumber:



↘ join telegram ⬇

🌐 http://telegram.me/FadhlulIslam


📡Serta Publikasi:

📚WA Fadhlul Islam

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


📬 Diposting ulang hari Jum'at, 6 Muharram 1441 H / 6 September 2019 M

🌐 http://www.nisaa-assunnah.com

📠 http://t.me/nisaaassunnah




🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀




Lebih baru Lebih lama