Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah fi Naqdir Rijal wal Kutubi wath Thawa'if (Pertemuan 26)



http://t.me/NAmanhaj

Pertemuan 26

KAJIAN MANHAJ

Dari kitab:
Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah fi Naqdir Rijal wal Kutubi wath Thawa'if
(Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah dalam Mengkritisi Orang, Kitab dan Golongan)

Penulis:
Asy-Syaikh Rabi' bin Hadi Umair Al-Madkhali حفظه الله تعالى

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:

PERKATAAN/PENJELASAN PARA ULAMA TENTANG AHLUL BID'AH DAN PERAWI-PERAWI YANG BERMASALAH

Sesungguhnya para ulama menjelaskan tentang ahlul bid'ah dan para perawi yang bermasalah dan sedikit pun mereka tidak menerangkan bahwa hal itu harus disertai dengan 'muwazanah'.

Para ulama juga telah banyak menulis kitab-kitab,  antara lain:

- Kitab-kitab Al-Jarh wa At-Ta'dil.
- Kitab-kitab pembelaan terhadap As-Sunnah, dan bantahan terhadap ahlul bid'ah serta menjarh mereka.
- Kitab-kitab tentang illah-illah.
- Kitab-kitab tentang hadits-hadits maudhu'/palsu.

Dan mereka sedikit pun tidak mewajibkan harus disertai muwazanah, bahkan mereka menyusun kitab khusus tentang  'Al-Jarh', dan menjelaskan tentang perawi-perawi yang di-jarh, juga perawi yang mulai dipergunjingkan, dan mereka yakni para ulama tersebut tidak sedikit pun menyertakan 'muwazanah' dalam tulisan-tulisan mereka.

Berikut ini beberapa  kitab yang ditulis oleh para imam dan ulama ahlussunnah tentang 'jarh' yang sedikit pun tidak disebutkan di dalamnya 'muwazanah':

1.  Al-Imam Al-Bukhari رحمه الله

 Beliau adalah imam (tokoh) dalam agama, akhlak, dan wara',  beliau menulis dua kitab tentang perawi-perawi yang lemah, yakni Al-Kabir dan Ash-Shaghir.

2. Imam An-Nasa'i menulis kitab tentang perawi-perawi yang lemah dan matruk, dalam kitab Adh-Dhuafa wal Matruukin.

3. Al-'Uqaili menulis kitab Adh-Dhuafa.

4. Ibnu 'Adi menulis kitab Al-Kamil tentang perawi-perawi yang dipergunjingkan.

5. Ibnu Hibban menulis kitab khusus tentang perawi-perawi yang dijarh.

6. Ad-Daruquthni dan Ibnu Ma'in menulis sejumlah kitab yang berisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang perawi-perawi dhaif dan matruk (dhaif jiddan).

7. Al-Hakim menulis kitab Adh-Dhuafa,  dan ia merupakan bagian dari kitab Al-Madkhal.

8. Abu Nu'aim dan Ibnul Jauzi juga menulis kitab yang sama.

9. Adz-Dzahabi menulis tiga kitab tentang perawi-perawi yang dijarh dan yang dipergunjingkan, yakni kitab Al-Mizan,  Al-Mughni,  dan Diiwanu Adh-Dhuafa.

10. Al-Hafidz Ibnu Hajar menulis kitab Lisaanul Miizan (yang isinya melanjutkan kitab Adz-Dzahabi).

Kitab-kitab Jarh wat Ta'dil  isinya sarat dengan penjelasan tentang perawi-perawi yang dijarh,  khususnya kitab-kitab Imam Yahya Ibnu Ma'in.  Dan mereka semua tidak mensyaratkan harus disertai 'muwazanah' (yakni menyebutkan sisi kebaikan dari mereka yang dijarh).

Sesungguhnya manhaj-manhaj menyimpang yang mensyaratkan harus ada muwazanah, akhirnya berdampak buruk, seperti:

- tuduhan dan celaan terhadap para imam yang menulis kitab-kitab jarh tersebut di atas
- menuduh para imam tersebut dengan zalim dan khianat (sebab mereka hanya menulis tentang jarh saja tanpa menulis sisi kebaikan yang ada pada perawi yang dijarh).

Maka na'udzu billah!! Kami berlindung kepada Allah dari manhaj yang menyimpang ini serta dari dampak buruk yang timbul karenanya.

Berikut ini akan saya (Asy-Syaikh Rabi' حفظه الله تعالى)  sebutkan pula contoh-contoh jarh para ulama terhadap seorang perawi, di mana mereka hanya men-jarh saja tanpa  menyebutkan sisi kebaikan yang ada pada perawi tersebut:

1. Al-Imam Ahmad رحمه الله

Bersambung insya Allah

•••━════━•••

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Senin, 8 Shafar 1441 H / 7 Oktober 2019.
______

Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.

Barakallahu fikunna

#NAManhaj #NAManhaj26
======================

Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah fi Naqdir Rijal wal Kutubi wath Thawa'if yang telah berlalu, silakan mengunjungi:
Channel Telegram
      ● http://t.me/NAmanhaj
      ● http://t.me/nisaaassunnah
Website
      ● http://www.nisaa-assunnah.com/p/namanhaj.html
      ● http://www.nisaa-assunnah.com

Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama