Syarh Al-Qawa'idil Arba' ( Pertemuan ke - 4 )





┏━━━━━━━━━━━┓
    KAJIAN TAUHID 
┗━━━━━━━━━━━┛



Dari kitab:

Syarh Al-Qawa'idil Arba'

(Syarh Kaidah yang Empat)



Penulis : 

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab رحمه الله تعالى



Syarah/Penjelasan oleh:

Asy-Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Muhammad Alu Asy-Syaikh



بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد



Imam dakwah ini (Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab) rahimahullah, sebagaimana kebiasaan beliau dalam banyak karya tulisnya, beliau mengawali tulisannya dengan doa untuk orang yang membaca kitab beliau, dan untuk orang yang dituju oleh beliau. 

Hal ini sebagaimana diketahui menjadi  isyarat bahwa pondasi dasar ilmu dan dasar dakwah yang penuh rahmat ini adalah rasa kasih dan sayang antara guru dan murid, antara da'i dan mad'u, karena rasa kasih sayang ini menyebabkan hubungan yang erat. 

Allah jalla wa 'ala berfirman, 



فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ 



"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) bersikap lemah lembut terhadap mereka." Surah Ali 'Imran, ayat 159


Yakni, maka dengan rahmat dari Allah, engkau bisa lemah lembut terhadap mereka. Huruf 'ma' (ما) dalam ayat ini merupakan kata penghubung (Shilah) untuk penekanan kalimat, huruf semacam ini dinamakan 'az-zaidah' (tambahan) untuk menambah penekanan kalimat atau mempertegas maknanya, maka ayat:



فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ 



"Maka dengan berkat rahmat dari Allah, engkau bersikap lemah lembut terhadap mereka." Surah Ali Imran: 159


Sehingga bermakna:



فَبِرَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ 



"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) bersikap lemah lembut terhadap mereka."


Maka doa ini adalah hasil dari adanya rahmat.

Dan seharusnya seorang guru dan seorang da'i melakukan hal seperti ini, seorang yang melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar harus memiliki rahmat, kasih sayang terhadap makhluk, sebagaimana Allah jalla wa 'ala menyifati Nabi-Nya صلى الله عليه وسلم dalam firman-Nya,



وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ



"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam." Surah Al-Anbiya', ayat 107


Dan firman-Nya,



لَقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡكُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٞ رَّحِيمٞ



"Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." Surah At-Taubah, Ayat 128


Ibnul Qayyim rahimahullah menyifati seorang da'i yang mengajak pelaku maksiat dan orang yang lari dari al-haq untuk kembali kepada Allah, dia berkata (dalam bait syairnya).



واجعل لقلبك مقلتين كلاهما - من خشية الرحمان باكيتان - لو شاء ربك كنت أيضا مثلهم - فالقلب بين أصابع الرحمان.



▪️Jadikan dalam hatimu dua sumber mata air, 

▪️yang keduanya menangis karena takut kepada Ar-Rahman. 

▪️ Seandainya Rabbmu menghendaki engkau pun sama seperti mereka (pelaku maksiat), 

▪️ karena setiap qalbu ada diantara Jari Jemari Ar-Rahman.



Bersambung insya Allah



•••━══ ❁✿❁ ══━•••



Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Kamis, 8 Jumadil Akhir 1442 H / 21 Januari 2021.


Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.



Barakallahu fikunna 



#NATauhid2 #NAT4

====================



Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Syarh Al-Qawa'idil Arba' yang telah berlalu, silakan mengunjungi:


Channel Telegram




Website 





🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀
















 

Lebih baru Lebih lama