Manhaj AhlusSunnah wal Jama'ah Pertemuan ke 50





Dari kitab:

Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah fi Naqdir Rijal wal Kutubi wath Thawa'if

(Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah dalam Mengkritisi Orang, Kitab dan Golongan)



📝 Penulis: 

Asy-Syaikh Rabi' bin Hadi Umair Al-Madkhali حفظه الله تعالى



بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:



5. Ada beberapa hadits yang menyebutkan sisi negatif seseorang tanpa menyebutkan sedikitpun sisi positifnya:


1. Hadits yang berbunyi, 



بئس أخو العشيرة 

"Dia orang yang paling jelek pergaulannya". HR. Muslim (870)



Yakni, menjelaskan tentang seorang laki-laki yang datang bertamu dan meminta izin untuk bertemu dengan Nabi صلى الله عليه وسلم.



2. Ada seseorang yang sedang berkata di sisi Nabi صلى الله عليه وسلم,



 مَن يُطِعِ اللهَ ورسولَه، فقد رَشَدَ، ومَن يَعصِهما فقد غوى، فقال رسولُ اللهِ ﷺ: بِئسَ الخَطيبُ أنتَ، قُمْ.
 أخرجه مسلم (٨٧٠)


"Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia ada di jalan yang lurus, dan barangsiapa bermaksiat kepada keduanya (seharusnya dikatakan bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan disejajarkan antara Allah dan Rasul-Nya dengan mengatakan 'keduanya'. (Keterangan pen.), maka sungguh dia telah tersesat."



Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,



بئس خطيب القوم أنت.


"Sejelek-jelek orang yg khutbah adalah kamu." HR. Muslim (870)



3. Fathimah binti Qays bermusyawarah dengan Rasulullah صلى الله عليه وسلم tentang dua orang yang melamarnya, yaitu Muawiyah dan Abu Jahm. Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:



 أَمّا أَبُو جَهْمٍ، فلا يَضَعُ عَصاهُ عن عاتِقِهِ، وَأَمّا مُعاوِيَةُ فَصُعْلُوكٌ لا مالَ له.

صحيح مسلم ١٤٨٠


"Adapun Abu Jahm, dia tidak pernah meletakkan tongkatnya di pundaknya (yakni suka memukul), adapun Muawiyah, dia tidak punya harta (orang miskin)." HR. Muslim (1480).



3. Hindun binti 'Utbah berkata,



يا رَسولَ اللَّهِ، إنَّ أبا سُفْيانَ رَجُلٌ شَحِيحٌ، فَهلْ عَلَيَّ جُناحٌ أنْ آخُذَ مِن مالِهِ ما يَكْفِينِي وبَنِيَّ؟ قالَ: خُذِي ما يكفيك وولدك بالمَعروفِ."

أخرجه البخاري (٥٣٧٠)، ومسلم (١٧١٤) 


"Wahai Rasulullah Sesungguhnya Abu Sufyan adalah seorang laki-laki yang pelit, apakah boleh saya mengambil hartanya untuk mencukupiku dan anakku?" 

Beliau bersabda, 

"Ambillah untuk mencukupimu dan anakmu secara ma'ruf." HR. Al-Bukhari (5370), dan Muslim (1714).



☑️ Yakni, beliau tidak mengingkari perkataan Hindun yang menyebut sisi negatif Abu Sufyan.
Padahal tidak diragukan, bahwa pada masing-masing mereka memiliki banyak keutamaan dan sisi positif. Jika seandainya 'muwazanah' (menyebutkan sisi negatif dan positif secara bersamaan dan  seimbang) itu wajib, maka bagaimana mungkin Rasul yang mulia dan imam (pemimpin) yang sangat adil melupakannya dan tidak menyebutkannya dalam hadits-hadits di atas.



•••━══ ❁✿❁ ══━•••



✍🏼 Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Senin, 24 Dzulqa'dah 1442 H / 5 Juli 2021.
______📘



🛑 Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.



🍃Barakallahu fikunna 🍃



#NAManhaj #NAManhaj50

======================



📡 Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah fi Naqdir Rijal wal Kutubi wath Thawa'if yang telah berlalu, silakan mengunjungi:


📠 Channel Telegram




🌐 Website 





🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀











 

Lebih baru Lebih lama