Fatawa Al-Mar'ah Al-Muslimah (Pertemuan 12)



 بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، الصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه، أما بعد،

In syaa Allah kita akan melanjutkan materi kita pada hari ini, yaitu


FATAWA AL-MAR`AH AL-MUSLIMAH 


Oleh: AL-IMAM MUQBIL BIN HADI AL-WADI'I RAHIMAHULLAH

نسأل الله العون...
 

FATWA KELIMA:

PERINGATAN DARI PENYAMARAN MUBTADI' DENGAN NAMA DAKWAH
 

Soal:

Wahai Fadhilatusy Syaikh, ditempat kami belajar terdapat radio shabahiyyah dan dia sangat berfaedah, akan tetapi suaranya keras. Kemudian kami katakan kepada para pengajar wanita: "Sesungguhnya hal ini tidak boleh."


Mereka katakan: "Tinggalkanlah kalian sikap ekstrim. Ini adalah da'wah dan kita tidaklah mampu mengajari para santriwati kecuali dengan perantara ini, dan jika para lelaki mendengar (suaramu, pent) maka ini baik dan berkah, karena engkau tidak sedang menyanyi akan tetapi sedang membaca Al-Qur'an atau hadits atau nasyid islamiyyah?"
 

Jawab:

Allahu subhanahu wata'ala berfirman tentang istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

{وَقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوفًا}

"dan ucapkanlah perkataan yang baik" [Al-Ahzab: 32]

 
dan DIA berfirman:

{ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ }

"Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya" [Al-Ahzab: 32]

Maka apakah anasyid adalah perkara biasa ataukah butuh kelembutan suara dan melagukannya, sehingga para lelaki akan terfitnah?!!.


Para lelaki terkadang terfitnah dengan suara para pemuda tampan yang belum tumbuh jenggotnya, jika mereka mendengar suara mereka (pemuda yang tampan yang belum tumbuh jenggot,pent) maka bagaimana jika mereka mendengar suara para gadis?!

Tidak sepantasnya kita saling menyalahkan
Allah subhanahu wata'ala berfirman:

وَاللَّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا

"Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran"[An-Nisa: 27]

Maka jika kita mentaati mereka orang-orang yang menyesatkan dan lembek, kita tidak mampu merealisasikan islam sedikitpun.

Tidak mengapa atasmu jika engkau disifatkan dengan sifat ekstrim. Ekstrim itu pada siapa? pada orang-orang yang menyesatkan lagi lembek.


Adapun kenyataannya, sesungguhnya sifat ekstrim adalah orang yang menghalalkan apa yang Allah haramkan atau menaikkan sesuatu yang disunnahkan atau dibolehkan  kepada keharaman, dan juga dari yang disunnahkan kepada yang diwajibkan, ini adalah ekstrim.

Adapun jika sesorang mengambil KitabuLLAH dan Sunnah Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam maka ini bukanlah ekstrim.

Anasyid-anasyid ini jika dia mendatangkan semangat dimana tidak menimbulkan fitnah maka tidak mengapa, adapun dengan suara yang lembut, melagukannya maka sungguh tidak diragukan lagi dia akan menimbulkan fitnah.

Saya ingin dari kalian mencoba, ketika kalian mendengar suara para pemuda, karena sebagian saudari-saudari kita  dari satu tempat dikota menulis surat kepadaku bahwa mereka terfitnah dengan suara para pemuda ketika melantunkan anasyid. Sungguh kita diperintahkan untuk menjaga hati-hati kita dan juga diperintahkan utk tetap teguh diatas Al haq.

فاستقم كما أمرت


"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu" [Hud:112]

{فَاسْتَقِيموا إِلَيْهِ}

 
"maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya" [Fushshilat: 6]

Wallahul Musta'an.
 

Sumber: Gharatul Asyrithah 1/ 94-95
Dari kita Fatawa Al Mar`ah Al Muslimah Lil Imam Al-Wadi'iy rahimahullah hal. 35.
 

Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Ubaidah Ruqoyyah Al-Ambuniyyah hafizhahallah pada hari senin, 15 Rajab 1436H / 4 Mei 2015





WA. Nisaa' As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama