Kitab Tanbihat 'ala Ahkamin Takhtashshu bil Mu'minat (Pertemuan 34)



KAJIAN FIQH 



 Dari kitab:



تنبيهات على أحكام تختص بالمؤمنات



Tanbihat 'ala Ahkamin Takhtashshu bil Mu`minat.

Penulis: Asy-Syaikh Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan حفظه الله



بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:



  Akhawatiy fillah, melanjutkan kajian kita dari kitab Tanbihat 'ala Ahkamin Takhtashshu bil Mu`minat, kita telah sampai pada Bab 8 yaitu tentang HAJI.

Hukum-hukum khusus bagi wanita berkenaan dengan haji sebagai berikut:

1. Adanya MAHRAM

Telah kita kaji penjelasannya pekan yang lalu.

2. Harus dengan IZIN SUAMI jika akan melakukan haji yang SUNNAH.

Sebab dengan pergi haji, suami akan kehilangan haknya sebagai suami.


 Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni (3/240) berkata,

"Adapun jika haji SUNNAH, maka suami boleh melarang istrinya."


Berkata pula Ibnul Mundzir,

"Para ulama sepakat menyatakan, bahwa suami boleh melarang istrinya yang akan keluar untuk haji SUNNAH.


 Hal itu dikarenakan menunaikan hak suami hukumnya WAJIB, dan istri tidak boleh meninggalkannya untuk sesuatu yang bukan wajib, seperti halnya majikan dengan hamba sahayanya."

3. Wanita boleh menghajikan laki-laki, dan sah hukumnya.

 Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله dalam Majmu' Al-Fatawa (26/13),

 Wanita boleh menghajikan wanita lain, apakah itu anak wanitanya atau yang lainnya, dan ini telah disepakati oleh para ulama.


 Begitu pula wanita boleh menghajikan orang laki-laki, ini menurut imam yang empat dan juga jumhur ulama.

Dalilnya:

Rasulullah صلى الله عليه وسلم memerintahkan wanita khats'amiyyah untuk menghajikan ayahnya.

Wanita tersebut bertanya,

"Ya Rasulullah kewajiban haji yang Allah fardhukan kepada hamba-hambaNya telah sampai kepada ayahku, sedangkan beliau sudah sangat tua".

Maka Nabi صلى الله عليه وسلم menyuruh wanita tersebut untuk menghajikan ayahnya.

Meskipun diketahui bahwa ihram laki-laki lebih sempurna daripada ihram wanita.


4. Jika dalam perjalanan haji tiba-tiba keluar darah haidh atau nifas.



Bersambung insyaAllah



وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله والحمدلله رب العالمين



Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada hari Rabu, 20 Syawwal 1436 H / 5 Agustus 2015.





WA Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama