Tanya-Jawab Nisaa` As-Sunnah 2 (Kamis, 27 Rajab 1437 H / 5 Mei 2016 M): Bentuk-Bentuk Zuhud Terhadap Dunia

Bentuk-Bentuk Zuhud Terhadap Dunia


Kamis, 27 Rajab 1437 H / 5 Mei 2016 M
Dijawab oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah


PERTANYAAN 1

Bismillah.
Ustadzah ana mau bertanya terkait dengan caesar. 
Bolehkah ummahat lebih memilih dokter laki-laki yang lebih amanah dalam hal tidak bermudah-mudahan dalam operasi caesar dan lebih 'memahami' salafi dikarenakan dalam kota tersebut hanya ada satu dokter wanita yang bermudah-mudahan dalam operasi dan ada kabar bahwa beliau (dokter wanita) tidak suka dengan ummahat salaf? 
Jazakillahu khairan.

JAWABAN

Wanita boleh berobat ke dokter laki-laki yang amanah jika dalam keadaan terpaksa, seperti tidak adanya dokter yang amanah selain dia, untuk berobat ke dokter wanita di luar kota terbentur biaya dan jarak yang jauh, maka boleh ke dokter laki-laki.
Hal ini seperti yang pernah kita kaji dari keterangan Asy-Syaikh Shalih Fauzan حفظه الله pada bab terakhir dari kitab 'Tanbihat..'., tapi dengan syarat harus disertai suami, atau mahramnya.
Barakallahu fiki.

PERTANYAAN 2

Bismillah.
Dalam Faedah Pagi tanggal 23 Rajab 1437 H, terdapat tulisan:

Rasulullah bersabda,
"Zuhudlah dalam dunia maka Allah akan mencintaimu, 
Dan zuhudlah dari apa yang ada di tangan-tangan manusia maka manusia akan mencintaimu."

Ustadzah, yang mau ana tanyakan:

- Apa yang dimaksud dengab zuhud dalam dunia, dan zuhud dari apa yang di tangan manusia? 

- Bagaimana bentuk-bentuk zuhud terhadap dunia, dan zuhud dari  apa yang di tangan manusia? 

Jazakillahu khairan wa barakallahu fiki.

JAWABAN

Yang dimaksud dengan:

Zuhud dalam dunia adalah tidak mencintai dunia melebihi cinta pada akhiratnya, atau: lebih mengutamakan kehidupn akhirat yang kekal dari pada kehidupan dunia yang sementara. Siapa yang bisa zuhud seperti itu maka Allah akan mencintainya.
Contohnya: Zuhud terhadap dunia, seseorang yang mencari ma'isyah dengan bekerja untuk bekal kehidupan di dunia sekedar menjalani kewajiban tanpa dikuasai seluruh hatinya oleh pekerjaannya, sehingga ringan hati dan tubuhnya untuk beribadah siang maupun malam hari dengan khusyuk sebagai bekal kehidupannya yang abadi di akhirat, tanpa disibukkan hatinya dengan dunianya, inilah orang yang lebih mengutamakan akhiratnya dari dunianya, dan bukanlah zuhud itu orang yang sama sekali meninggalkan dunianya.
Orang yang zuhud inilah yang dicintai oleh Allah.

Zuhud dari apa yang di tangan manusia, maksudnya orang yang qana'ah merasa cukup dengan apa yang ada di tangannya, cukup dengan apa yang dimiliki, dan tidak menginginkan milik orang lain, tidak menginginkan apa yang ada di tangan orang lain, sehingga dia tidak pernah meminta-minta kepada manusia, orang yang zuhud dari apa yang di tangan manusia pasti mendapat cinta manusia.
Mereka yang zuhud ini bahkan tidak merasa iri dan dengki dari apa yang di tangan atau dimiliki orang lain. 
Barakallahu fiki.

PERTANYAAN 3

Bismillah.
Ustadzah hafizhakillah.
Ada Faedah Pagi yang berjudul Bersabarlah dalam Kehidupan Dunia.
Terkadang manusia kurang sabar ketika diuji Allah dengan masalah ekonomi. Bermudah-mudah pinjam uang kesana kemari hanya karena menuruti hawa nafsunya, bahkan tidak bisa memilah mana kebutuhan yang mendesak (penting) mana yang tidak. Hingga akhirnya mencari jalan yang salah untuk mendapatkan uang.
Curhat tentang masalah ekonomi kepada siapa pun yang ditemuinya hingga yang dicurhati menjadi kasihan lalu meminjamkan atau memberikan hartanya. Bercerita tentang kehidupannya yang sulit dengan berurai air mata dengan harapan mendapat simpati orang lain. Bahkan harus membuat cerita-cerita dusta yang sudah jelas itu dosa.

- Apa nasihat Ustadzah terhadap orang yang demikian?
- Apakah uang atau barang yang didapatnya itu (sekalipun yang memberi itu ikhlas) akan mendapat barakah? 
- Apa hukum uang/barang yang didapat dengan cara seperti itu, halal atau haram?

Jazakillahu khairan atas jawaban dan nasihat Ustadzah.

JAWABAN

Dunia ini adalah tempat ujian, ketika diuji dengan kenikmatan maka wajib bersyukur, ketika tiba giliran diuji de
 ngan kesusahan maka wajib bersabar. Kekurangan harta termasuk ujian dari Allah yang wajib dijalani dengan sabar, makna sabar di sini adalah ikhlas dalam menerima ujian tidak suuzan kepada Allah, dan juga diam, tidak berkeluh kesah kesana-kemari untuk mencari belas kasihan dari makhluk. Tapi orang yang sabar hanyalah berkeluh kesah kepada Allah sambil berharap belas kasih dari Al-Khaliq yang penuh rahmat dan kasih sayang kepada hamba-Nya.
Berkeluh kesah dengan sejujurnya pada banyak orang-orang kaya adalah tercela di mata Allah dan di mata makhluk, apalagi dengan kedustaan atau untuk menipu agar orang kaya tersebut memberinya uang atau sekedar meminjamkan hartanya, maka tentunya uang yang didapat dengan cara bathil tersebut tidak ada barakahnya meskipun yang memberi disertai keikhlasan, sebab karena dusta dan menipunya itulah yang menghilangkan barakah dari harta yang diperolehnya.
Adapun hukum harta tersebut kembali pada asalnya yakni halal, tapi tidak barakah.

Nasihat untuk yang mendapat ujian harta, hendaklah bersabar dan berusahalah untuk menjadi orang yang bertakwa kepada Allah, karena Allah berjanji akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka bagi orang yang bertakwa.
Barakallahu fiki.

http://annisaa.salafymalangraya.or.id
http://bit.ly/nisaaassunnah



Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama