Tanya-Jawab Nisaa` As-Sunnah 4 (Kamis, 26 Syaban 1437 H / 2 Juni 2016 M): SEBAB TERLAMBAT SHALAT SUBUH

SEBAB TERLAMBAT SHALAT SUBUH


Kamis, 26 Syaban 1437 H / 2 Juni 2016 M
Dijawab oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah



PERTANYAAN 1

Bismillah.
Ustadzah hafizhakillah.
Pada Faedah Pagi ada pembahasan tentang SEBAB TERLAMBAT SHALAT SUBUH.
Bagaimana menyiasati agar tidak kesiangan bangunnya, padahal malam sebelum tidur sudah membaca do'a dan berdzikir qodarullah masih kesiangan, pasang alarm masih tidak mendengar.

• Apakah itu bisa jadi kebiasaan setiap orang jika seperti itu terus?
• Apakah termasuk dikencingi oleh setan telinganya tersebut?

Afwan mohon penjelasannya Ustadzah.
Jazakillah khairan wa barakallahufiki.

JAWABAN

Orang yang kesiangan bangun shalat Shubuh itulah yang telinganya dikencingi setan, dan jika setan dituruti akhirnya menjadi kebiasaan kesiangan setiap hari, artinya setiap hari telinganya dikencingi setan. untuk menghindari kesiangan shalat Shubuh bisa dilakukan hal-hal berikut ini:

1. Berwudhu sebelum tidur
2. Membaca dzikir-dzikir sebelum tidur
3. Tidur posisi tubuh miring ke kanan
4. Siapkan alarm agak jauh dari jangkauan tangan
5. Biasakan tidur 'qailulah' (tidur siang)
6. Jangan tidur terlalu malam, tapi tidurlah di awal malam
7. Kuatkan NIAT untuk bangun di akhir malam atau ketika adzan Shubuh
8. Berdoalah meminta pertolongan kepada Allah.
Barakallahu fiki.

PERTANYAAN 2

Bismillah.
Ustadzah hafizhakillah.
Pertanyaan ana, afwan boleh kah jima' setelah sahur sebelum imsak, dan mandi ketika sudah adzan? Jazakillahu khairan.

JAWABAN

Boleh jimak setelah sahur, yang dilarang jimak ketika adzan Shubuh. BOLEH juga mandi junub setelah adzan Shubuh.
Barakallahu fiki.

PERTANYAAN 3

Bismillah.
Afwan Ustadzah ana mohon penjelasan ustadzah, faedah pagi tanggal 8 April lalu tentang perkataan salah satu ulama salaf yang berkata,

"Rajab seperti angin, Sya'ban seperti awan dan Ramadhan seperti hujan. Maka barangsiapa tidak menanam di bulan Rajab, tidak bisa menyirami di bulan Sya'ban lalu bagaimana dia menginginkan panen di bulan Ramadhan?"

Jazaakillahu khairan atas penjelasan Ustadzah.

JAWABAN

Ramadhan adalah bulan istimewa di mana ibadah dilipatgandakan pahalanya, supaya bisa SEMANGAT ibadah di bulan Rahmadhan harus diawali menumbuhkan semangat jauh hari sebelumnya, harus mulai ditumbuhkan semangat ibadah sejak bulan Rajab, lebih semangat lagi di bulan Sya'ban, maka di bulan Ramadhan tubuh menjadi RINGAN untuk beribadah karena telah dilatih dan dibiasakan di bulan-bulan sebelumnya, ibarat orang bercocok tanam, di bulan Rajab menanam biji, bulan Sya'ban ibarat angin yang banyak hujan untuk menyirami biji yang kita tanam sehingga tumbuh besar dengan cepatnya, bulan Ramadhan masa panen memetik buah berupa panen buah IBADAH, maka siapa yang tidak menanam di bulan Rajab, tidak bisa menyirami di bulan Sya'ban, lalu bagaimana dia bisa panen di bulan Ramadhan?
Semoga ini bisa dipahami.
Barakallahu fiki.


http://annisaa.salafymalangraya.or.id
http://bit.ly/nisaaassunnah



Nisaa` As-Sunnah
Lebih baru Lebih lama