Kitab Fiqh Al Mar'atul Muslimah (Pertemuan 118)


┏━━━━━━━━━━━━━━━━━┓
    🎀  KAJIAN FIKIH  🎀
┗━━━━━━━━━━━━━━━━━┛

📚 Dari kitab:
Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah

📝 Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن والاه، أما بعد:

💬 Doa qunut berikutnya:

وَبِعَفْوِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ 
Atau:
وَبِمُعَافَتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ

Artinya:
"Dan (aku berlindung) dengan ampunan-Mu dari Hukuman-Mu." (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)

الْمُعَافَةُ (Al-Mu'afah):

Yaitu memohon agar Allah menyelamatkan kamu dari segala bencana dalam agama dan dunia.

▪Sedangkan lawan dari Al-Mu'afah adalah العقوبة (Al-'Uqubah), yakni hukuman.

⚡ Hukuman tidak terjadi kecuali karena dosa.

🛡 Maka jika kamu berlindung dengan perantara ampunan Allah dari hukuman-Nya, maka artinya kamu berlindung dari segala dosamu sehingga Allah mengampunimu, mungkin dengan Keutamaan-Nya semata Dia mengampunimu atau mungkin dengan cara menunjukimu ke jalan taubat.

💬 Sebagaimana makna Lafazh qunut sebelumnya, yaitu berlindung dengan perantara keridhaan Allah dari kemurkaan-Nya, dan berlindung dengan perantara ampunan dari hukuman, itu semua mengandung makna berlindung dari sesuatu dengan perantara yang BERLAWANAN, sebagaimana obat dari suatu penyakit dengan menggunakan obat yang BERLAWANAN dengan penyakitnya.

💬 Lafazh qunut berikutnya:

وَبِكَ مِنْكَ (Wabika minka) 

Artinya:
"Dan (aku berlindung) dengan-Mu dari-Mu."

▪ Maksudnya: Tidak mungkin kamu berlindung kepada Allah kecuali dengan Allah, sebab tidak ada seorang pun yang mampu melindungimu dari kemurkaan dan hukuman Allah, kecuali hanya Allah satu-satunya yang mampu melindungimu.
Maka hanya Allah yang melindungiku dari segala sesuatu yang menginginkan kejelekan untukku.

▪Dan maklum adanya, bahwa kadang-kadang Allah berkehendak menimpakan suatu bala untukmu, akan tetapi jika kamu berlindung kepada-Nya dari segala bencana yang akan ditimpakan kepadamu, maka Dianggap akan melindungimu.

▪Maka makna kalimat ini mengandung puncak ketergantungan kalbu kepada Allah, dan bahwa manusia itu telah mantap baik dalam hatinya maupun lisannya, bahwa tidak ada tempat kembali baginya kecuali hanya kepada Rabbnya.

✍🏼 Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada Selasa, 21 Dzulhijjah 1438 H / 12 September 2017 M.

🛑 Akhawati fillah, jika ada yang tidak dipahami, silakan dicatat untuk ditanyakan melalui admin grup masing-masing.


🍃 Barakallahu fikunna

===================

📡 Bagi yang ingin mendapatkan faedah dari dars Kitab Fiqh Al-Mar'ah Al-Muslimah yang telah  berlalu, silakan mengunjungi:

🌐 Website 
       ● http://www.nisaa-assunnah.com

📠 Channel Telegram
       ● http://t.me/nisaaassunnah
       ● http://t.me/fiqihwanitamuslimah


🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀

Lebih baru Lebih lama