FAEDAH PAGI "DOA SETELAH SHALAT ISTIKHARAH"






┏🍃🍅●●●━━━━━━━━━━━━┓

F A E D A H        P A G I

┗━━━━━━━━━━━━●●●🍅🍃┛






📝 DOA SETELAH SHALAT ISTIKHARAH 📝




اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -(وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ)- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -(أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ)- فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -(أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ)- فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ



“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan pengetahuan-Mu dan aku mohon agar Engkau mentakdirkan yang terbaik untukku dengan kekuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu anugerah-Mu yang Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini –(orang yang mempunyai hajat hendak-nya menyebut persoalannya)– lebih baik bagi agamaku, kehidupanku, dan akibat akhir untuk urusanku –(dalam riwayat yang lain, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, (lebih baik bagiku)… untuk dunia maupun akhiratku)– sukseskanlah untuk-ku, mudahkan untukku, kemudian berkahilah hal itu. Akan tetapi, apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih buruk bagiku dalam agama, kehidupanku dan akibat akhir untuk urusanku, –(lebih baik bagiku)… untuk dunia maupun akhiratkku – maka jauhkan persoalan tersebut dariku, dan jauhkan aku darinya, dan takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.” HR. Al-Bukhari (7/162).




Tidak menyesal orang yang beristikharah kepada Al-Khaliq (Allah) dan bermusyawarah dengan orang-orang mukmin (yang shaleh) serta berhati-hati dalam menangani persoalannya.


Allah Ta’ala berfirman: “…dan bermusyawarahlah kepada mereka (para sahabat) dalam urusan itu (peperangan, perekonomian, politik dan lain-lain). Bila kamu telah membulatkan tekad, bertawakkallah kepada Allah…” (Ali Imran : 159)


•••●✿❁✿●•••


✍🏼 Diterjemahkan oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah bintu Ali Bahmid hafizhahallah pada hari Jum'at, 6 Muharram 1441 H / 6 September 2019 M


❃❀❃❀❃❀❃❀❃❀❃❀❃


http://t.me/nisaaassunnah

http://www.nisaa-assunnah.com




🎀 Nisaa` As-Sunnah 🎀





Lebih baru Lebih lama